Mohon tunggu...
Jandris Slamat Tambatua
Jandris Slamat Tambatua Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pascasarjana MSDM, Pemerhati Lingkungan, Competency Assessor

"Manusia Kerdil Yang Berusaha Mengapai Bintang"

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Penyegar Udara dari Kotoran Sapi: Inovasi Ramah Lingkungan Karya Anak Bangsa

13 Oktober 2024   17:53 Diperbarui: 13 Oktober 2024   17:53 202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Inovasi teknologi ramah lingkungan berupa penyegar udara dari kotoran sapi. (sumber: dlh.semarangkota.go.id)

Penyegar udara dari kotoran sapi, inovasi ramah lingkungan karya anak bangsa.


Inovasi dalam bidang teknologi ramah lingkungan terus berkembang, dan salah satu contohnya datang dari dua mahasiswa asal Indonesia, Dwi Nailul Izzah dan Rintya Aprianti Miki. 

Keduanya berhasil mencuri perhatian dunia ilmiah ketika menciptakan sebuah inovasi luar biasa berupa penyegar udara yang terbuat dari bahan tak lazim, yaitu kotoran sapi.

Terobosan ini tidak hanya menawarkan solusi inovatif dalam memanfaatkan limbah, tetapi juga memberikan dampak positif terhadap lingkungan dan kesehatan manusia.

Dalam olimpiade sains, Dwi dan Rintya meraih kemenangan berkat temuan mereka yang terbilang unik dan penuh manfaat. 

Penemu penyegar udara dari kotoran sapi, Dwi Nailul dan Rintya Aprianti. (foto: Lapan6online.com/Istimewa)
Penemu penyegar udara dari kotoran sapi, Dwi Nailul dan Rintya Aprianti. (foto: Lapan6online.com/Istimewa)

Penyegar udara dari kotoran sapi ini terbuat dari limbah organik yang dihasilkan oleh hewan ternak. 

Meskipun terdengar aneh pada awalnya, mereka berhasil mengubah pandangan masyarakat mengenai kotoran ternak. 

Produk yang mereka kembangkan mampu menghasilkan aroma yang segar dan alami, menyerupai aroma tumbuh-tumbuhan, dan yang paling penting, aman bagi kesehatan.

Proses Pembuatan yang Ramah Lingkungan

Kotoran sapi biasanya dipandang sebagai limbah yang tidak bermanfaat dan hanya menjadi polutan. 

Inovasi teknologi ramah lingkungan berupa penyegar udara dari kotoran sapi. (sumber: dlh.semarangkota.go.id)
Inovasi teknologi ramah lingkungan berupa penyegar udara dari kotoran sapi. (sumber: dlh.semarangkota.go.id)

Namun, Dwi dan Rintya melihat peluang besar dari bahan ini. Mereka memanfaatkan kotoran sapi yang sudah dicerna dan diolah sedemikian rupa untuk menjadi penyegar udara yang aman digunakan. 

Proses pembuatannya melalui beberapa tahapan penting, termasuk fermentasi dan penambahan bahan-bahan alami untuk menghasilkan aroma yang segar. 

Kotoran yang digunakan berasal dari sapi yang diberi pakan alami, sehingga aroma yang dihasilkan tidak mengandung zat kimia yang berbahaya.

Salah satu keunggulan dari penyegar udara ini adalah komposisinya yang sepenuhnya alami. 

Berbeda dengan penyegar udara komersial yang seringkali mengandung bahan kimia sintetik berbahaya seperti formaldehida dan phthalates, penyegar udara dari kotoran sapi ini bebas dari zat-zat tersebut. 

Hal ini menjadikannya solusi yang lebih aman, terutama bagi orang-orang yang sensitif terhadap bahan kimia dan polutan udara dalam ruangan.

Manfaat bagi Kesehatan dan Lingkungan

Keberhasilan inovasi ini tidak hanya terletak pada fungsionalitasnya sebagai penyegar udara, tetapi juga pada dampak positif yang diberikannya terhadap lingkungan. 

Dengan memanfaatkan limbah organik seperti kotoran sapi, Dwi dan Rintya berhasil menciptakan solusi yang mengurangi polusi dan limbah. 

Kotoran sapi yang biasanya hanya dibuang dan mencemari lingkungan, kini diubah menjadi produk yang bernilai tambah. 

Inovasi ini juga membantu dalam upaya pengurangan penggunaan bahan kimia sintetis yang berpotensi mencemari udara dan merusak kualitas hidup manusia.

Dari segi kesehatan, produk ini juga memberikan manfaat yang nyata. Tanpa adanya zat kimia berbahaya, penyegar udara ini lebih ramah terhadap sistem pernapasan manusia. 

Penggunaan bahan-bahan alami dan proses pembuatan yang bersih menjadikan penyegar udara ini aman bagi anak-anak, orang dewasa, dan bahkan hewan peliharaan. 

Ini merupakan langkah maju dalam menciptakan produk ramah lingkungan yang aman untuk digunakan sehari-hari di berbagai jenis ruangan.

Potensi Pengembangan di Masa Depan

Penyegar udara dari kotoran sapi ini hanyalah salah satu contoh bagaimana inovasi sederhana dapat memberikan dampak besar bagi masyarakat dan lingkungan. 

Dwi dan Rintya telah menunjukkan bahwa bahan-bahan yang dianggap tidak berguna dan limbah dapat diubah menjadi produk bermanfaat yang sekaligus ramah lingkungan. 

Keberhasilan mereka dalam olimpiade sains membuktikan bahwa solusi hijau dan berkelanjutan dapat berasal dari ide-ide yang kreatif dan inovatif.

Inovasi ini juga membuka peluang besar untuk pengembangan produk-produk serupa di masa depan. 

Dengan peningkatan kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan dan kesehatan, produk seperti penyegar udara dari kotoran sapi memiliki potensi untuk mendapatkan perhatian lebih luas di pasar global. 

Jika dikembangkan lebih lanjut, penyegar udara ini bisa menjadi alternatif utama bagi produk komersial yang kurang ramah lingkungan.

Inovasi penyegar udara dari kotoran sapi karya Dwi Nailul Izzah dan Rintya Aprianti Miki adalah sebuah contoh sempurna bagaimana kreativitas dan kepedulian terhadap lingkungan dapat melahirkan solusi yang bermanfaat. 

Dengan menggunakan bahan alami dan proses yang ramah lingkungan, mereka berhasil menciptakan produk yang tidak hanya mengharumkan ruangan, tetapi juga menjaga kesehatan dan lingkungan. 

Inovasi ini memberi harapan bahwa di masa depan, lebih banyak produk ramah lingkungan akan tercipta, membantu kita hidup di dunia yang lebih sehat dan bersih.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun