Mohon tunggu...
Jandris Slamat Tambatua
Jandris Slamat Tambatua Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pascasarjana MSDM, Pemerhati Lingkungan, Competency Assessor

"Manusia Kerdil Yang Berusaha Mengapai Bintang"

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Fashion Berkelanjutan: Upcycling dan Reparasi untuk Mengurangi Dampak Lingkungan dalam Penanganan Perubahan Iklim

12 Oktober 2024   07:34 Diperbarui: 12 Oktober 2024   07:37 166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menghidupkan kembali pakaian lama, solusi kreatif untuk mengurangi limbah tekstil. (sumber: bing image creator/AI)

Fashion berkelanjutan telah menjadi topik yang semakin relevan dalam beberapa dekade terakhir, terutama terkait dengan dampak lingkungan dari industri fashion. 

Industri ini merupakan salah satu kontributor terbesar emisi karbon global, yang mendorong perubahan iklim. 

Sektor mode menghasilkan sekitar 10% dari total emisi karbon dunia dan menjadi penyebab utama polusi air, terutama dalam proses produksi pakaian. 

Salah satu cara efektif untuk mengurangi dampak lingkungan ini adalah melalui upcycling dan reparasi---dua praktik yang menghidupkan kembali pakaian lama dan membantu meminimalkan konsumsi sumber daya alam.

Upcycling: Memanfaatkan Pakaian Lama untuk Membuat Karya Baru

Upcycling, atau proses memodifikasi dan memperbarui pakaian lama menjadi produk baru dengan nilai lebih tinggi, adalah langkah signifikan dalam mencapai mode berkelanjutan. 

Alih-alih membuang pakaian yang sudah tidak terpakai, upcycling memungkinkan kita untuk mengubah barang lama menjadi sesuatu yang baru dan berguna, mengurangi kebutuhan akan pakaian baru dan, pada gilirannya, menekan produksi pakaian yang menghasilkan emisi karbon.

Salah satu cara efektif untuk mengurangi dampak lingkungan ini adalah melalui upcycling dan reparasi. (sumber: bing image creator/AI)
Salah satu cara efektif untuk mengurangi dampak lingkungan ini adalah melalui upcycling dan reparasi. (sumber: bing image creator/AI)

Sebagai contoh, sebuah jeans tua yang sudah usang dapat diubah menjadi celana pendek atau tas tangan yang stylish. 

Banyak desainer dan pengrajin di seluruh dunia memanfaatkan bahan bekas ini untuk menciptakan produk mode baru yang memiliki nilai artistik sekaligus mendukung keberlanjutan. 

Misalnya, perusahaan mode seperti Patagonia dan Reformation mempromosikan upcycling dengan mengubah bahan sisa produksi menjadi pakaian baru yang trendi dan ramah lingkungan.

Upcycling berkontribusi pada penanganan perubahan iklim karena mengurangi penggunaan energi dan air yang sangat dibutuhkan dalam proses pembuatan bahan baru. 

Sebagai contoh, satu kaos katun baru memerlukan ribuan liter air dalam proses produksinya, sementara upcycling memanfaatkan bahan yang sudah ada tanpa tambahan proses produksi yang boros energi. 

Dengan demikian, upcycling mengurangi jejak karbon industri fashion dan membantu mengatasi krisis iklim.

Reparasi: Memperpanjang Umur Pakaian dan Mengurangi Limbah Tekstil

Selain upcycling, reparasi pakaian juga merupakan solusi berkelanjutan yang signifikan. Reparasi berarti memperbaiki pakaian yang rusak atau usang sehingga dapat digunakan kembali, alih-alih membeli yang baru. 

upcycling mengurangi jejak karbon industri fashion dan membantu mengatasi krisis iklim. (bing image creator/AI)
upcycling mengurangi jejak karbon industri fashion dan membantu mengatasi krisis iklim. (bing image creator/AI)

Dengan memperpanjang umur pakaian, kita tidak hanya mengurangi limbah tekstil, tetapi juga menekan produksi pakaian baru yang menggunakan bahan baku dan energi dalam jumlah besar.

Sebagai contoh, mengganti ritsleting yang rusak pada jaket atau menjahit ulang kancing baju adalah bentuk sederhana dari reparasi. 

Banyak komunitas mode kini menawarkan layanan reparasi sebagai bagian dari kampanye berkelanjutan mereka. 

Merek pakaian luar ruangan seperti Patagonia bahkan memiliki program Worn Wear, yang mengajak konsumen untuk mengembalikan pakaian rusak agar bisa diperbaiki dan dipakai lebih lama. 

Program ini mendidik konsumen tentang pentingnya merawat pakaian dan memperpanjang siklus hidup produk.

Reparasi juga mendukung tujuan penanganan perubahan iklim karena mengurangi konsumsi sumber daya yang diperlukan untuk memproduksi pakaian baru. 

Mengurangi kebutuhan akan produksi baru berarti menekan emisi karbon yang dihasilkan dari pembuatan pakaian baru, distribusi, dan pengangkutan. 

Di Eropa, terdapat inisiatif seperti Fixing Fashion, yang mempromosikan reparasi sebagai bagian dari gaya hidup yang lebih ramah lingkungan.

Upcycling dan Reparasi sebagai Bagian dari Gaya Hidup Berkelanjutan

Kedua praktik ini, upcycling dan reparasi, tidak hanya membantu mengurangi emisi karbon tetapi juga membentuk gaya hidup yang lebih berkelanjutan. 

Fashion berkelanjutan upcycling dan reparasi adalah langkah nyata untuk mengurangi dampak lingkungan. (sumber: bing image creator/AI)
Fashion berkelanjutan upcycling dan reparasi adalah langkah nyata untuk mengurangi dampak lingkungan. (sumber: bing image creator/AI)

Dengan memperpanjang umur pakaian, kita mengurangi jumlah barang yang berakhir di tempat pembuangan sampah dan mengurangi permintaan terhadap produk baru. 

Upcycling dan reparasi memberikan kita kesempatan untuk berkreasi dan mengeksplorasi cara baru dalam memakai kembali barang-barang lama, menciptakan produk yang unik dan personal.

Sebagai individu, kita dapat mulai menerapkan praktik ini dalam kehidupan sehari-hari. 

Misalnya, dengan belajar memperbaiki pakaian atau mendukung desainer lokal yang fokus pada upcycling, kita dapat menjadi bagian dari solusi dalam mengurangi jejak karbon mode. 

Tidak hanya memberikan manfaat pada lingkungan, praktik ini juga mendorong kesadaran akan pentingnya menjaga bumi di tengah krisis iklim yang semakin mengkhawatirkan.

Fashion berkelanjutan melalui upcycling dan reparasi adalah langkah nyata yang dapat kita ambil untuk mengurangi dampak lingkungan dari industri mode, terutama dalam upaya penanganan perubahan iklim. 

Kedua praktik ini memungkinkan kita untuk memperpanjang umur pakaian, mengurangi limbah tekstil, dan menekan konsumsi sumber daya alam. 

Sebagai bagian dari gerakan global untuk menciptakan masa depan yang lebih hijau, setiap orang dapat berkontribusi melalui tindakan kecil yang memiliki dampak besar bagi lingkungan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun