Dari data tersebut, jelas bahwa Indonesia memiliki sumber daya energi yang besar, namun keterbatasan cadangan terbukti menuntut adanya inovasi dan pergeseran menuju energi terbarukan.Â
Perencanaan energi yang matang, diversifikasi sumber energi, dan percepatan transisi ke energi bersih sangat diperlukan untuk menghadapi masa depan yang lebih berkelanjutan.Â
Dengan memanfaatkan sumber daya terbarukan dan meningkatkan efisiensi energi, Indonesia dapat mengurangi ketergantungannya pada energi fosil dan mendukung tujuan keberlanjutan jangka panjang.
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), di tahun 2023 Indonesia berhasil memproduksi tanaman palem hingga 287.125 pohon.
Angka tersebut naik sekitar 19,16 persen atau sekitar 46,16 ribu pohon dari tahun sebelumnya yang hanya berhasil memproduksi sekitar 287.125 pohon saja.
Limbah dari biji palem sebagian besar masih terbuang begitu saja dan tidak dimanfaatkan secara maksimal.Â
Di sisi lain, energi yang dihasilkan dari sumber fosil semakin mahal dan merusak lingkungan.Â
Oleh karena itu, muncul gagasan untuk mengolah biji palem menjadi briket biomassa, yang dapat menjadi alternatif bahan bakar untuk keperluan rumah tangga, industri, hingga pembangkit listrik kecil.Â
Briket ini mampu menggantikan bahan bakar konvensional dan membantu mengurangi jejak karbon.
Proses Kerja Pembuatan Briket
Proses kerja pembuatan briket dari biji palem melibatkan beberapa tahap, mulai dari pengumpulan limbah biji palem, pengeringan, penghancuran menjadi serbuk, pencampuran dengan bahan perekat alami, hingga proses pemadatan menjadi bentuk briket.Â