Mohon tunggu...
Jandris Slamat Tambatua
Jandris Slamat Tambatua Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pascasarjana MSDM, Pemerhati Lingkungan, Competency Assessor

"Manusia Kerdil Yang Berusaha Mengapai Bintang"

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Flavonoid dan Saponin dalam Bunga Jengger Ayam, Rahasia di Balik Manfaat Pengobatan Tradisional

2 Oktober 2024   21:31 Diperbarui: 2 Oktober 2024   21:56 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penggunaan bunga jengger ayam dalam pengobatan tradisional dapat ditelusuri sejak ribuan tahun yang lalu. (dok: pribadi)

Bunga Jengger Ayam, pesona unik dan khasiatnya dalam pengobatan tradisional


Bunga jengger ayam (Celosia argentea var. cristata) merupakan salah satu jenis tanaman hias yang terkenal karena bentuk bunganya yang menyerupai jengger ayam, berwarna cerah dan menarik perhatian. 

Tidak hanya indah sebagai tanaman dekoratif, bunga ini juga telah lama dikenal dalam pengobatan tradisional di berbagai negara, termasuk Indonesia, China, dan India. 

Kemampuannya untuk tumbuh subur di daerah tropis menjadikannya populer di taman-taman dan pekarangan rumah, memberikan keindahan alami yang mudah dirawat. 

Di balik tampilannya yang unik, bunga jengger ayam memiliki nilai lebih sebagai sumber bahan alami untuk pengobatan.

Penggunaan bunga jengger ayam dalam pengobatan tradisional dapat ditelusuri sejak ribuan tahun yang lalu. (dok: pribadi)
Penggunaan bunga jengger ayam dalam pengobatan tradisional dapat ditelusuri sejak ribuan tahun yang lalu. (dok: pribadi)
Celosia argentea var. cristata, yang sering disebut sebagai bunga jengger ayam, merupakan tanaman yang berasal dari daerah tropis di Asia dan Afrika. 

Dalam literatur botani, tanaman ini termasuk dalam keluarga Amaranthaceae, yang dikenal dengan kemampuan adaptasinya di berbagai kondisi lingkungan. 

Sejarah penggunaan bunga jengger ayam dalam pengobatan tradisional dapat ditelusuri sejak ribuan tahun yang lalu. 

Di China, tanaman ini dikenal dengan nama "Qing Xiang Zi" dan sering digunakan dalam pengobatan tradisional Tiongkok untuk meredakan masalah pencernaan dan infeksi. 

Di India, tanaman ini digunakan dalam pengobatan Ayurveda sebagai obat untuk mengatasi penyakit kulit dan masalah peradangan.

Selain tampilannya yang estetis, bunga ini dikenal memiliki ketahanan yang baik di lingkungan panas dan minim perawatan. (dok: pribadi)
Selain tampilannya yang estetis, bunga ini dikenal memiliki ketahanan yang baik di lingkungan panas dan minim perawatan. (dok: pribadi)

Di Indonesia, bunga jengger ayam dikenal luas sebagai tanaman hias yang mudah tumbuh dan sering kali ditemukan di taman-taman rumah maupun area pekarangan. 

Namun, selain sebagai tanaman hias, banyak masyarakat Indonesia yang masih menggunakan tanaman ini dalam berbagai ramuan obat tradisional, terutama untuk mengatasi masalah pendarahan dan kesehatan kulit. 

Keunikan tanaman ini tidak hanya terlihat dari bentuk dan warna bunganya yang menarik, tetapi juga dari manfaat kesehatannya yang telah terbukti secara empiris.

Keunikan dan Keistimewaan

Keunikan bunga jengger ayam terletak pada bentuk bunganya yang menyerupai jengger ayam dengan tekstur yang halus dan warna yang cerah, mulai dari merah tua, kuning, oranye, hingga ungu. 

Selain tampilannya yang estetis, bunga ini dikenal memiliki ketahanan yang baik di lingkungan panas dan minim perawatan, sehingga cocok untuk ditanam di wilayah tropis seperti Indonesia. 

Bunga jengger ayam dapat tumbuh dengan cepat dan mudah diperbanyak melalui biji, yang menjadikannya salah satu tanaman hias yang paling dicari oleh para pecinta taman.

Dari segi pengobatan, bunga jengger ayam memiliki khasiat yang tidak banyak diketahui masyarakat luas. 

Penelitian ilmiah menunjukkan bahwa tanaman ini mengandung senyawa aktif seperti flavonoid, saponin, dan tanin, yang memberikan efek antioksidan, antiinflamasi, dan antiseptik. 

Dalam pengobatan tradisional, bunga jengger ayam sering kali digunakan untuk mengatasi pendarahan, termasuk dalam kasus pendarahan menstruasi yang berlebihan atau luka terbuka. 

Daun dan bunga tanaman ini juga digunakan untuk meredakan gangguan pencernaan dan sebagai obat alami untuk penyakit kulit seperti eksim.

Penggunaan bunga jengger ayam dalam pengobatan tradisional didasari oleh kandungan kimia alami yang ada di dalamnya. 

Flavonoid, salah satu komponen utama tanaman ini, dikenal mampu berfungsi sebagai antioksidan yang melindungi tubuh dari radikal bebas. 

Senyawa ini juga membantu mengurangi peradangan, sehingga tanaman ini sering digunakan sebagai obat herbal untuk mengatasi masalah peradangan, seperti radang tenggorokan dan radang sendi. 

Selain itu, saponin yang terkandung dalam bunga jengger ayam memiliki sifat antimikroba, yang efektif dalam membantu proses penyembuhan luka dan mencegah infeksi.

Di Indonesia, penggunaan bunga jengger ayam sering kali digabungkan dengan tanaman herbal lainnya untuk meningkatkan efektivitas pengobatan. 

Dalam beberapa praktik tradisional, bunga ini direbus dan air rebusannya diminum untuk mengatasi masalah pencernaan, seperti diare dan gangguan lambung. 

Selain itu, ramuan dari bunga jengger ayam juga digunakan secara eksternal untuk mengatasi infeksi kulit dan mempercepat penyembuhan luka.

Meskipun penggunaan bunga jengger ayam dalam pengobatan tradisional masih bersifat empiris, banyak masyarakat yang mengakui efektivitasnya. 

Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengidentifikasi secara lebih rinci senyawa aktif di dalam tanaman ini dan bagaimana pengaruhnya terhadap kesehatan manusia. 

Di era modern ini, integrasi antara ilmu pengetahuan dan pengobatan tradisional seperti penggunaan bunga jengger ayam dapat membuka jalan baru dalam pengembangan obat herbal yang lebih aman dan efektif.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun