Ini mengurangi pemborosan energi dan meningkatkan penggunaan energi terbarukan pada saat permintaan tinggi.
Selain itu, smart grid yang terhubung dengan IoT memungkinkan respon cepat terhadap gangguan listrik, seperti pemadaman atau lonjakan listrik.Â
Sensor IoT dapat mendeteksi masalah di jaringan, mengirimkan peringatan dini, dan bahkan mengambil tindakan otomatis untuk mengatasi masalah sebelum menyebabkan kerugian yang lebih besar.Â
Hal ini meningkatkan keandalan dan stabilitas jaringan listrik, yang sangat penting dalam mendukung pertumbuhan energi terbarukan.
Pada tingkat konsumen, IoT memungkinkan pengguna untuk mengoptimalkan penggunaan energi mereka melalui perangkat pintar.Â
Meteran listrik pintar, misalnya, memberikan informasi yang akurat dan real-time mengenai konsumsi listrik, memungkinkan konsumen untuk menyesuaikan penggunaan energi mereka dan menghemat biaya.Â
Pada skala yang lebih besar, penggunaan IoT di tingkat industri dapat mengurangi biaya operasional dan meningkatkan efisiensi produksi, sambil tetap mendukung keberlanjutan.
Transformasi energi terbarukan melalui integrasi IoT dan jaringan listrik cerdas adalah langkah penting dalam menciptakan sistem energi global yang lebih efisien, berkelanjutan, dan tangguh.Â
Dengan memanfaatkan teknologi IoT, kita dapat mengelola sumber daya energi terbarukan secara lebih optimal, mengurangi ketergantungan pada energi fosil, dan menciptakan masa depan yang lebih ramah lingkungan.Â
Kolaborasi antara berbagai pihak serta dukungan kebijakan yang tepat akan menjadi kunci keberhasilan transformasi ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H