Mohon tunggu...
Jandris Slamat Tambatua
Jandris Slamat Tambatua Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pascasarjana MSDM, Pemerhati Lingkungan, Competency Assessor

"Manusia Kerdil Yang Berusaha Mengapai Bintang"

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Artikel Utama

Membangun Bisnis Thrifting: Menghasilkan Uang Sambil Menyelamatkan Lingkungan

21 September 2024   00:29 Diperbarui: 22 September 2024   10:05 255
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Thrifting" mengumpulkan pakaian bekas layak pakai untuk bisnis ramah lingkungan dan menguntungkan.

Dalam beberapa tahun terakhir, tren thrifting, atau pengumpulan dan penjualan kembali pakaian bekas yang masih layak pakai, telah menjadi semakin populer di berbagai kalangan masyarakat. 

Aktivitas ini tidak hanya dipandang sebagai solusi gaya hidup hemat, tetapi juga sebagai langkah untuk mendukung keberlanjutan lingkungan. 

Dalam era yang didominasi oleh konsumsi massal dan mode cepat (fast fashion), thrifting muncul sebagai alternatif yang lebih bijak. 

Pakaian bekas yang masih layak pakai tidak hanya memberikan kesempatan bagi konsumen untuk mendapatkan barang berkualitas dengan harga lebih murah, tetapi juga membantu mengurangi limbah tekstil yang terus meningkat di dunia.

Produksi pakaian dalam industri fast fashion berkontribusi besar terhadap masalah lingkungan. 

Limbah tekstil yang dihasilkan oleh pembuangan pakaian bekas semakin membebani tempat pembuangan akhir, dan proses produksi pakaian baru juga mencemari lingkungan, baik melalui penggunaan air yang berlebihan maupun emisi karbon dari transportasi barang. 

Oleh karena itu, thrifting merupakan salah satu cara untuk mendaur ulang pakaian dan mengurangi jejak ekologis kita. 

Selain itu, bisnis thrifting juga menawarkan peluang ekonomi yang signifikan, terutama bagi para pengusaha kecil yang ingin memanfaatkan tren ini untuk menciptakan usaha yang berkelanjutan.

Thrifting, atau dikenal juga sebagai bisnis penjualan pakaian bekas, merupakan praktik yang menggabungkan aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan. 

Di tengah meningkatnya kesadaran masyarakat tentang dampak lingkungan dari industri fast fashion, thrifting menawarkan solusi yang lebih ramah lingkungan. 

Selain itu, thrifting juga menjadi pilihan bagi konsumen yang ingin tampil modis tanpa harus merogoh kocek dalam-dalam. 

Dalam prosesnya, pakaian-pakaian bekas yang masih layak pakai dikumpulkan, disortir, dan dijual kembali kepada konsumen yang mencari alternatif lebih murah dan lebih berkelanjutan daripada membeli pakaian baru.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun