Perkembangan teknologi yang pesat telah mengubah cara generasi muda mengakses informasi.Â
Jika dulu internet identik dengan mesin pencari Google dan istilah "googling" begitu melekat dalam aktivitas mencari informasi, saat ini situasi tersebut berubah drastis.Â
Generasi muda, khususnya Gen Z, menunjukkan tren baru dalam cara mereka mencari informasi secara online.Â
Mereka lebih cenderung menggunakan platform media sosial seperti TikTok dan Instagram, atau bahkan mengandalkan kecerdasan buatan (AI) seperti ChatGPT, untuk memenuhi kebutuhan pencarian mereka.
Sebuah survei oleh Forbes Advisor dan Talker Research pada April 2024, yang melibatkan 2.000 warga Amerika, menemukan bahwa 45% Gen Z lebih suka melakukan "pencarian sosial" melalui platform seperti TikTok dan Instagram dibandingkan Google.Â
Hasil ini menunjukkan adanya pergeseran signifikan dalam kebiasaan pencarian informasi di kalangan generasi muda.Â
Fenomena ini menarik perhatian berbagai pihak, termasuk analis internet seperti Mark Shmulik dari Bernstein Research, yang menyatakan bahwa perubahan ini tidak hanya berdampak pada Google sebagai mesin pencari dominan, tetapi juga pada cara generasi muda memproses dan menyerap informasi.
Istilah "googling" yang merujuk pada aktivitas pencarian informasi di internet dengan menggunakan mesin pencari Google, selama bertahun-tahun menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari pengguna internet.Â
Namun, kemunculan platform baru dengan pendekatan yang lebih interaktif dan visual mulai menggeser dominasi Google di kalangan generasi muda.Â
Gen Z, yang lahir di era digital, tidak hanya tumbuh dengan teknologi, tetapi juga membentuk cara baru dalam memanfaatkannya.Â
Mereka tidak lagi terbatas pada penggunaan mesin pencari tradisional untuk mendapatkan informasi.
Alih-alih membuka browser Google, Gen Z cenderung mengakses informasi melalui aplikasi-aplikasi yang lebih personal dan visual seperti TikTok dan Instagram.Â
Selain itu, mereka juga menggunakan teknologi AI seperti ChatGPT untuk menyelesaikan tugas atau mendapatkan jawaban atas pertanyaan yang kompleks.Â
Perubahan ini memunculkan pertanyaan: Mengapa Gen Z lebih suka melakukan "search" daripada "googling"?Â
Apa yang membuat mereka berpaling dari Google ke platform lain?
Salah satu alasan utama mengapa Gen Z lebih suka melakukan pencarian melalui platform seperti TikTok dan Instagram adalah karena sifat visual dan interaktif dari aplikasi tersebut.Â
Berbeda dengan Google yang sebagian besar menampilkan hasil pencarian dalam bentuk teks, platform media sosial menawarkan pengalaman pencarian yang lebih visual dan terhubung langsung dengan komunitas.Â
Di TikTok, misalnya, Gen Z dapat dengan mudah menemukan video ulasan produk, tutorial, atau rekomendasi tempat makan yang disampaikan langsung oleh kreator konten, yang dianggap lebih autentik dan relevan.
Pendekatan ini memberikan keunggulan yang berbeda dibandingkan Google. Gen Z lebih percaya pada rekomendasi yang datang dari pengguna nyata, terutama mereka yang dianggap sebagai kreator konten berpengaruh atau influencer.Â
Dalam hal ini, TikTok dan Instagram menjadi alat yang tidak hanya memberikan informasi, tetapi juga membangun interaksi dan keterlibatan yang lebih personal.Â
Gen Z dapat langsung melihat bagaimana sebuah produk digunakan, mendapatkan inspirasi dari video pendek, dan bahkan berinteraksi langsung dengan kreator konten melalui komentar.
Media sosial menawarkan informasi yang lebih segar dan relevan secara cepat.Â
Algoritma di TikTok dan Instagram menampilkan konten yang disesuaikan dengan minat pengguna, sehingga Gen Z bisa mendapatkan hasil pencarian yang lebih personal dan langsung terkait dengan preferensi mereka.Â
Jika di Google pengguna harus mencari sendiri artikel atau situs yang relevan, di platform sosial, konten yang relevan langsung muncul berdasarkan perilaku dan preferensi pengguna.
Tidak hanya itu, penggunaan AI generatif seperti ChatGPT juga mulai menjadi tren di kalangan Gen Z.Â
Mereka lebih memilih bertanya pada AI untuk menyelesaikan tugas-tugas sekolah atau mendapatkan jawaban cepat atas pertanyaan kompleks.Â
AI menawarkan keunggulan berupa respon yang cepat, personalisasi jawaban, serta kemampuan untuk memahami konteks yang lebih mendalam.Â
Bagi generasi yang terbiasa dengan kecepatan dan efisiensi, teknologi AI memberikan solusi yang lebih sesuai dengan gaya hidup mereka.
Namun, perubahan ini juga menimbulkan tantangan tersendiri. Dengan semakin bergantungnya Gen Z pada media sosial dan AI untuk pencarian informasi, muncul kekhawatiran mengenai validitas dan akurasi informasi yang mereka terima.Â
Tidak semua konten di media sosial terverifikasi, dan ada risiko penyebaran informasi yang tidak akurat atau menyesatkan.Â
Meskipun demikian, kepercayaan Gen Z terhadap komunitas online dan kreator konten membuat mereka tetap merasa nyaman dengan metode pencarian ini.
Perubahan cara generasi muda, khususnya Gen Z, dalam melakukan pencarian informasi mencerminkan evolusi teknologi dan kebutuhan yang semakin personal dan interaktif.Â
Dengan beralih dari "googling" ke pencarian melalui platform media sosial dan AI, Gen Z menemukan cara yang lebih sesuai dengan gaya hidup mereka yang cepat, visual, dan berbasis komunitas.Â
Meskipun perubahan ini menantang peran tradisional mesin pencari seperti Google, hal ini juga membuka peluang baru bagi platform media sosial dan teknologi AI untuk terus berkembang dan berinovasi.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI