Mohon tunggu...
Jandris Slamat Tambatua
Jandris Slamat Tambatua Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pascasarjana MSDM, Pemerhati Lingkungan, Competency Assessor

"Manusia Kerdil Yang Berusaha Mengapai Bintang"

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Pohon Sebagai Penjaga Ekosistem: Menghubungkan Keanekaragaman Hayati dan Stabilitas Iklim

11 September 2024   00:00 Diperbarui: 11 September 2024   10:32 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Pohon, Keanekaragaman Hayati, dan Perubahan Iklim"

Perubahan iklim menjadi salah satu isu global yang semakin mengkhawatirkan. Dampaknya yang semakin nyata terhadap lingkungan dan kehidupan manusia mendorong berbagai upaya mitigasi dan adaptasi. 

Di tengah tantangan ini, pohon dan keanekaragaman hayati memegang peran penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem dan mengurangi dampak perubahan iklim. 

Pohon, sebagai komponen utama dari hutan, tidak hanya berfungsi sebagai penyerap karbon, tetapi juga menjadi habitat bagi berbagai spesies yang berkontribusi pada keanekaragaman hayati. 

Deforestasi yang terus berlangsung serta perubahan penggunaan lahan telah mengancam keberadaan hutan dan keanekaragaman hayati, yang pada akhirnya memperburuk kondisi iklim global.

Hutan yang kaya akan keanekaragaman hayati lebih mampu beradaptasi terhadap perubahan iklim (dok: pribadi)
Hutan yang kaya akan keanekaragaman hayati lebih mampu beradaptasi terhadap perubahan iklim (dok: pribadi)

Pohon adalah salah satu elemen vital dalam ekosistem bumi. Mereka berperan penting dalam proses fotosintesis yang menyerap karbon dioksida dari atmosfer dan melepaskan oksigen. 

Fungsi ini menjadikan pohon sebagai salah satu alat alami yang efektif dalam mengurangi konsentrasi gas rumah kaca yang menjadi penyebab utama perubahan iklim. 

Selain itu, pohon juga memberikan berbagai manfaat ekosistem lainnya, termasuk pengaturan siklus air, penyediaan sumber daya alam, dan perlindungan tanah dari erosi.

Keanekaragaman hayati, di sisi lain, merupakan keanekaragaman kehidupan di bumi, termasuk variasi genetik, spesies, dan ekosistem. 

Keanekaragaman hayati memainkan peran penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem, termasuk stabilitas iklim. 

Pohon membantu dalam mengatur siklus air melalui proses transpirasi, yang mempengaruhi pola curah hujan (dok: pribadi)
Pohon membantu dalam mengatur siklus air melalui proses transpirasi, yang mempengaruhi pola curah hujan (dok: pribadi)

Pohon dan keanekaragaman hayati saling terkait erat, karena hutan yang kaya akan keanekaragaman hayati lebih mampu beradaptasi terhadap perubahan iklim dan menyediakan layanan ekosistem yang lebih beragam dan stabil. 

Namun, perubahan iklim dan aktivitas manusia seperti deforestasi mengancam keberlanjutan hutan dan keanekaragaman hayati, yang pada gilirannya memicu lingkaran setan yang semakin memperparah perubahan iklim.

Peran pohon dalam mitigasi perubahan iklim sangatlah signifikan. Hutan tropis, misalnya, menyimpan sekitar 25% dari total karbon daratan dunia. 

Proses fotosintesis yang dilakukan oleh pohon menyerap karbon dioksida dari atmosfer, sehingga membantu mengurangi konsentrasi gas rumah kaca yang menjadi penyebab utama pemanasan global. 

Selain itu, pohon juga membantu dalam mengatur siklus air melalui proses transpirasi, yang mempengaruhi pola curah hujan dan menjaga keseimbangan iklim lokal dan global.

Namun, deforestasi yang semakin marak, terutama di negara-negara berkembang, telah mengurangi kemampuan hutan dalam menyerap karbon. 

Penggundulan hutan untuk lahan pertanian, perkebunan, dan urbanisasi menyebabkan hilangnya jutaan hektar hutan setiap tahunnya. 

Hal ini tidak hanya mengurangi jumlah karbon yang dapat diserap, tetapi juga melepaskan karbon yang tersimpan di dalam pohon dan tanah kembali ke atmosfer, yang semakin memperparah perubahan iklim.

Keanekaragaman hayati dalam hutan juga memiliki peran penting dalam stabilitas iklim. 

Perlindungan hutan, restorasi ekosistem, dan pengelolaan lahan yang berkelanjutan (dok: pribadi)
Perlindungan hutan, restorasi ekosistem, dan pengelolaan lahan yang berkelanjutan (dok: pribadi)

Hutan yang memiliki keanekaragaman hayati tinggi cenderung lebih tahan terhadap gangguan seperti kebakaran hutan, serangan hama, dan perubahan iklim. 

Keanekaragaman spesies dalam hutan memungkinkan terjadinya interaksi yang kompleks antara spesies yang dapat meningkatkan ketahanan ekosistem. 

Selain itu, spesies-spesies tertentu mungkin memiliki peran penting dalam proses ekosistem, seperti penyerbukan, yang vital untuk keberlanjutan kehidupan di bumi.

Namun, perubahan iklim itu sendiri merupakan ancaman bagi keanekaragaman hayati. 

Peningkatan suhu, perubahan pola curah hujan, dan peningkatan kejadian cuaca ekstrem dapat mengubah habitat alami dan memaksa spesies untuk beradaptasi, bermigrasi, atau bahkan menghadapi kepunahan. 

Kehilangan keanekaragaman hayati ini dapat mengurangi kemampuan hutan untuk berfungsi secara optimal dalam menyerap karbon dan menyediakan layanan ekosistem lainnya.

Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan upaya konservasi yang terpadu, termasuk perlindungan hutan, restorasi ekosistem, dan pengelolaan lahan yang berkelanjutan. 

Melalui pendekatan yang holistik ini, pohon dan keanekaragaman hayati dapat terus berperan dalam mitigasi perubahan iklim dan menjaga keseimbangan ekosistem bumi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun