Daun kelor mengandung banyak nutrisi penting seperti vitamin, mineral, dan protein yang baik untuk kesehatan.Â
Potensi ini mendorong Wildan Shakira dari Kendari, Sulawesi Tenggara, untuk mengembangkan produk olahan berbasis daun kelor melalui UMKM Kelorku Indonesia.Â
Dengan latar belakang anak-anak yang cenderung sulit mengonsumsi sayur, Wildan menciptakan produk teh celup dan biskuit yang diperkaya dengan daun kelor agar asupan nutrisi anak-anak tetap terjaga.Â
Produk ini diolah secara alami tanpa bahan kimia, menjadikannya pilihan yang aman dan ramah lingkungan.
Konsumsi produk olahan daun kelor secara rutin dapat memperbaiki kondisi balita yang menderita stunting secara bertahap, dari kondisi stunted berat hingga mencapai pertumbuhan yang normal. Selain itu, daun kelor juga dikenal dapat meningkatkan produksi ASI, menjadikannya pilihan yang baik bagi ibu menyusui.
Mengakselerasikan pertumbuhan UMKM di Indonesia membutuhkan inovasi yang berbasis pada potensi lokal dan kebutuhan masyarakat.Â
Produk olahan daun kelor dari UMKM Kelorku Indonesia merupakan contoh bagaimana sebuah usaha kecil dapat berkontribusi pada perbaikan gizi masyarakat sekaligus menciptakan produk yang bernilai ekonomi tinggi.Â
Dengan mengolah daun kelor menjadi teh celup dan biskuit dalam berbagai varian rasa seperti keju, mede, dan cokelat, Kelorku Indonesia telah menciptakan produk yang tidak hanya menarik tetapi juga bermanfaat bagi kesehatan.
Produk olahan daun kelor ini menawarkan beberapa keunggulan. Pertama, produk ini mudah diolah dan dapat diproduksi secara massal dengan teknologi sederhana, sehingga cocok untuk dikembangkan oleh UMKM.Â
Kedua, daun kelor merupakan bahan pangan lokal yang mudah tumbuh di berbagai daerah di Indonesia, sehingga pasokan bahan bakunya melimpah dan stabil.Â
Ketiga, produk ini ramah lingkungan karena tidak mengandung bahan kimia, menjadikannya pilihan yang aman bagi konsumen.