Mohon tunggu...
Jandris Slamat Tambatua
Jandris Slamat Tambatua Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pascasarjana MSDM, Pemerhati Lingkungan, Competency Assessor

"Manusia Kerdil Yang Berusaha Mengapai Bintang"

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Paus Fransiskus: Pentingnya Membangun Jembatan, Bukan Tembok, Antara Pemeluk Agama Yang Berbeda

3 September 2024   21:07 Diperbarui: 3 September 2024   21:27 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pentingnya membangun jembatan, bukan tembok, antara pemeluk agama yang berbeda (sumber foto: Instagram @franciscus/Kompas.com)

Namun, membangun jembatan antarumat beragama bukanlah tugas yang mudah. Tantangan seperti intoleransi, radikalisme, dan ketidakpahaman masih sering kali menjadi penghalang. 

Sri Paus Fransiskus menyadari bahwa membangun jembatan membutuhkan keberanian, komitmen, dan kesediaan untuk mengakui kelemahan diri sendiri. 

Beliau selalu mengajak umat beragama untuk tidak takut dalam menghadapi perbedaan, tetapi sebaliknya, melihatnya sebagai peluang untuk belajar dan berkembang bersama.

Pesan Sri Paus Fransiskus tentang pentingnya membangun jembatan, bukan tembok, antara pemeluk agama yang berbeda adalah panggilan untuk seluruh umat manusia agar bersama-sama menciptakan dunia yang lebih damai dan harmonis. 

Dengan membangun jembatan, kita tidak hanya memperkuat hubungan antarumat beragama, tetapi juga memperkokoh fondasi untuk masa depan yang lebih baik bagi semua. 

Dialog antaragama, ketika dilakukan dengan penuh ketulusan dan keterbukaan, dapat menjadi jalan untuk mengatasi perpecahan dan membangun persaudaraan sejati yang melintasi batas-batas kepercayaan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun