Namun, membangun jembatan antarumat beragama bukanlah tugas yang mudah. Tantangan seperti intoleransi, radikalisme, dan ketidakpahaman masih sering kali menjadi penghalang.Â
Sri Paus Fransiskus menyadari bahwa membangun jembatan membutuhkan keberanian, komitmen, dan kesediaan untuk mengakui kelemahan diri sendiri.Â
Beliau selalu mengajak umat beragama untuk tidak takut dalam menghadapi perbedaan, tetapi sebaliknya, melihatnya sebagai peluang untuk belajar dan berkembang bersama.
Pesan Sri Paus Fransiskus tentang pentingnya membangun jembatan, bukan tembok, antara pemeluk agama yang berbeda adalah panggilan untuk seluruh umat manusia agar bersama-sama menciptakan dunia yang lebih damai dan harmonis.Â
Dengan membangun jembatan, kita tidak hanya memperkuat hubungan antarumat beragama, tetapi juga memperkokoh fondasi untuk masa depan yang lebih baik bagi semua.Â
Dialog antaragama, ketika dilakukan dengan penuh ketulusan dan keterbukaan, dapat menjadi jalan untuk mengatasi perpecahan dan membangun persaudaraan sejati yang melintasi batas-batas kepercayaan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H