Upaya Mewujudkan Indonesia Tanpa Kelaparan: Meningkatkan Ketahanan Pangan dan Pertanian Berkelanjutan Menuju 2030
Kelaparan dan ketidakamanan pangan masih menjadi tantangan besar bagi Indonesia, terutama di daerah-daerah terpencil dan komunitas berpenghasilan rendah.Â
Tingginya angka stunting dan gizi buruk menunjukkan perlunya tindakan serius untuk memastikan setiap warga negara memiliki akses terhadap pangan yang cukup, bergizi, dan aman.
Menghilangkan kelaparan dan memastikan ketahanan pangan serta gizi yang baik adalah salah satu dari 17 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) yang ditetapkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan diadopsi oleh Indonesia.Â
Sebagai negara dengan populasi terbesar keempat di dunia, Indonesia memiliki tantangan besar dalam mencapai tujuan ini, terutama di tengah perubahan iklim yang semakin mengancam produktivitas pertanian dan ketersediaan pangan.
Tantangan Kelaparan dan Ketahanan Pangan di Indonesia
Di Indonesia, masalah kelaparan dan ketidakamanan pangan masih menjadi isu yang signifikan, terutama di daerah-daerah terpencil dan masyarakat berpenghasilan rendah.Â
Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa tingkat kekurangan gizi, terutama pada anak-anak, masih tinggi, dengan prevalensi stunting yang mencapai lebih dari 24 persen pada tahun 2023.Â
Stunting, yang disebabkan oleh kekurangan gizi kronis, berdampak serius pada perkembangan fisik dan kognitif anak, yang pada akhirnya mempengaruhi kualitas sumber daya manusia di masa depan.
Selain itu, ketergantungan Indonesia pada impor pangan seperti beras, gula, dan daging, menciptakan kerentanan terhadap fluktuasi harga pangan global dan gangguan rantai pasokan internasional.Â
Sementara itu, perubahan iklim telah menyebabkan pola cuaca yang tidak menentu, seperti banjir dan kekeringan, yang mengurangi produktivitas pertanian dan mengancam ketersediaan pangan.
Strategi dan Kebijakan untuk Mengatasi Kelaparan
Untuk mengatasi tantangan ini, pemerintah Indonesia telah meluncurkan berbagai kebijakan dan program yang bertujuan untuk meningkatkan ketahanan pangan dan gizi, serta mendorong pertanian berkelanjutan.Â
Penguatan ketahanan pangan nasional melalui peningkatan produktivitas pertanian dan diversifikasi sumber pangan lokal.Â
Pemerintah juga berfokus pada pengurangan ketergantungan impor dengan mengembangkan pertanian yang lebih mandiri dan berkelanjutan.
Dalam menghadapi tantangan ini, Indonesia berkomitmen untuk mencapai tujuan tanpa kelaparan pada tahun 2030 sesuai dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).
Langkah-langkah yang diambil meliputi pengembangan varietas tanaman tahan iklim, peningkatan akses petani kecil terhadap teknologi dan pembiayaan, serta promosi pola konsumsi pangan yang Beragam, Bergizi Seimbang, dan Aman (B2SA).Â
Sosialisasi mengenai pentingnya konsumsi pangan lokal, seperti ikan, sayuran, dan buah-buahan, juga terus digalakkan untuk mengurangi ketergantungan pada produk impor dan meningkatkan asupan gizi masyarakat.
Pertanian Berkelanjutan sebagai Kunci
Salah satu upaya utama adalah meningkatkan pertanian berkelanjutan. Pertanian berkelanjutan tidak hanya berfokus pada peningkatan hasil panen, tetapi juga pada pelestarian lingkungan dan keanekaragaman hayati.Â
Pengembangan varietas tanaman tahan iklim dan promosi praktik-praktik pertanian ramah lingkungan menjadi prioritas utama untuk menghadapi tantangan perubahan iklim yang semakin intens.
Meningkatkan pertanian berkelanjutan menjadi salah satu pilar utama dalam upaya mencapai ketahanan pangan.Â
Pertanian berkelanjutan tidak hanya berfokus pada peningkatan hasil produksi, tetapi juga pada pelestarian lingkungan dan keanekaragaman hayati.Â
Pemerintah mendorong penggunaan praktik-praktik pertanian ramah lingkungan seperti sistem pertanian organik, agroforestri, dan pengelolaan air yang efisien.
Selain itu, pengelolaan keragaman genetik tanaman dan hewan ternak menjadi prioritas untuk menjaga ketahanan pangan dalam jangka panjang.Â
Melalui pelestarian dan pengembangan varietas lokal, Indonesia dapat mengurangi risiko yang dihadapi oleh sistem pertanian akibat perubahan iklim dan penyakit tanaman.
Kolaborasi dan Komitmen untuk Masa Depan
Mewujudkan Indonesia tanpa kelaparan pada tahun 2030 membutuhkan kolaborasi dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, sektor swasta, organisasi nonpemerintah, dan masyarakat internasional.Â
Pemerintah terus memperkuat koordinasi antar lembaga dan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam program-program ketahanan pangan.Â
Organisasi nonpemerintah dan sektor swasta juga diharapkan dapat berperan aktif dalam mendukung upaya ini melalui investasi dan inovasi dalam sektor pertanian dan pangan.
Dengan komitmen yang kuat dan implementasi kebijakan yang efektif, Indonesia memiliki potensi besar untuk mencapai tujuan tanpa kelaparan.Â
Namun, upaya ini harus diimbangi dengan pengawasan dan evaluasi yang terus-menerus untuk memastikan bahwa target-target yang telah ditetapkan dapat tercapai tepat waktu, membawa Indonesia menuju masa depan yang lebih sehat, sejahtera, dan berkelanjutan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H