Mohon tunggu...
Jandris Slamat Tambatua
Jandris Slamat Tambatua Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pascasarjana MSDM, Pemerhati Lingkungan, Competency Assessor

"Manusia Kerdil Yang Berusaha Mengapai Bintang"

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Atasi Sampah Plastik dengan Cara Produktif, Kantong Plastik Ramah Lingkungan dari Rumput Laut

1 Agustus 2024   19:56 Diperbarui: 1 Agustus 2024   19:59 269
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
kantung plastik organik (sumber foto : detikfood/telobag)

Plastik ramah lingkungan ini memiliki kelebihan utama karena dapat terurai secara alami dan menjadi kompos ketika dibuang ke tanah, mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.

Inovasi dalam industri plastik kini semakin berkembang dengan hadirnya kantong plastik ramah lingkungan berbentuk lembaran dari rumput laut. 

Plastik ramah lingkungan ini memiliki kelebihan utama karena dapat terurai secara alami dan menjadi kompos ketika dibuang ke tanah, mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.

Secara umum, plastik ramah lingkungan terbagi menjadi tiga kategori, yaitu bioplastik, plastik yang dapat terurai secara hayati (biodegradable plastic), dan plastik daur ulang. 

Bioplastik, yang hampir keseluruhannya terbuat dari bahan yang dapat diperbarui seperti pati, minyak nabati, dan mikrobiota, menjadi salah satu solusi efektif dalam pengurangan sampah plastik. 

Dengan peringatan dari United Nations Environment Programme (UNEP) mengenai krisis sampah plastik yang semakin mendalam, munculnya inovasi baru menawarkan solusi yang menjanjikan. 

UNEP mengungkapkan bahwa tanpa upaya signifikan, jumlah sampah plastik yang memasuki ekosistem akuatik dapat meningkat hampir tiga kali lipat pada tahun 2040. 

Diperkirakan, jumlah polusi plastik yang mencapai 9-14 juta ton pada 2016 berpotensi melonjak menjadi 23-27 juta ton dalam dua dekade mendatang.

Menghadapi ancaman ini, kantong plastik ramah lingkungan yang terbuat dari rumput laut menawarkan solusi produktif. 

Kantong plastik ini menggunakan rumput laut merah sebagai bahan dasar utama, yang kaya akan karbohidrat dan dapat terurai secara alami serta menjadi kompos. 

Hal ini merupakan alternatif yang lebih ramah lingkungan dibandingkan plastik konvensional yang sering kali berakhir di lautan dan menyebabkan kerusakan ekosistem.

Dengan konsumsi plastik yang mayoritas digunakan untuk kemasan---sekitar 65%---inovasi ini sangat relevan. 

Indonesia, sebagai salah satu penghasil rumput laut terbesar di dunia dengan peningkatan produksi sebesar 30% setiap tahunnya, memiliki peran besar dalam pengembangan plastik biodegradable dari rumput laut. Potensi ini sangat strategis untuk mengatasi krisis plastik global.

Penggunaan rumput laut tidak hanya membantu mengurangi limbah plastik tetapi juga menyediakan manfaat tambahan, seperti serat dan gizi jika digunakan untuk pembungkus makanan.

Langkah ini merupakan bagian dari upaya global untuk mengatasi polusi plastik dengan cara yang lebih produktif dan berkelanjutan. 

Dengan mengadopsi solusi inovatif seperti kantong plastik dari rumput laut, diharapkan dapat mengurangi dampak lingkungan dan membantu mengelola sampah plastik dengan lebih efektif di masa depan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun