Mohon tunggu...
Jandris_Sky
Jandris_Sky Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pascasarjana MSDM, Pemerhati Lingkungan, Competency Assessor

"Manusia Kerdil Yang Berusaha Mengapai Bintang"

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

"Sendok dari Beras" Solusi Kurangi Limbah Plastik Ramah Lingkungan

4 Juli 2024   01:29 Diperbarui: 4 Juli 2024   01:33 342
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sendok dari dasar beras ramah lingkungan (sumber foto: Bakey's)

"Isu lingkungan menjadi pendorong utama di balik penciptaan sendok dari beras yang inovatif"

Di tengah meningkatnya kesadaran akan pentingnya keberlanjutan dan upaya mengurangi limbah plastik, seorang konsultan agrikultural asal India, Peesapaty, telah mengembangkan sebuah inovasi menarik: sendok yang dapat dimakan berbahan dasar beras. 

Inovasi sendok dari beras yang dikembangkan oleh Peesapaty, seorang konsultan agrikultural asal India, merupakan respons terhadap masalah serius yang dihadapi dunia saat ini, yaitu limbah plastik. 

Komposisi sampah berdasarkan jenis sampah (sumber: Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional)
Komposisi sampah berdasarkan jenis sampah (sumber: Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional)

Penggunaan plastik sekali pakai telah menyebabkan pencemaran lingkungan yang semakin parah, terutama di lautan dan lingkungan darat.

India sendiri, sebagai salah satu negara dengan populasi terbesar di dunia, juga menghadapi tantangan besar terkait manajemen limbah plastik. 

Peningkatan kesadaran akan dampak negatif plastik terhadap lingkungan mendorong banyak inisiatif untuk mencari alternatif yang lebih ramah lingkungan.

Sendok dari dasar beras ramah lingkungan (sumber foto: Bakey's)
Sendok dari dasar beras ramah lingkungan (sumber foto: Bakey's)

Sendok dikembangkan oleh Peesapaty terbuat dari bahan-bahan alami seperti beras, gandum, dan sorgum, sehingga aman untuk dikonsumsi. 

Selain dapat digunakan sebagai alat makan, sendok ini juga dapat dimakan setelah digunakan. 

Sendok beras ini sangat cocok digunakan untuk menyantap es krim, meskipun memiliki keterbatasan ketahanan dalam air panas yang hanya mencapai 20 menit. 

Peesapaty, dengan latar belakangnya dalam konsultasi pertanian, melihat potensi besar dalam pemanfaatan bahan-bahan alami lokal untuk mengurangi ketergantungan pada plastik. 

Dengan menggunakan bahan seperti beras, gandum, dan sorgum yang melimpah di India, ia berhasil mengembangkan sendok yang tidak hanya berfungsi sebagai alat makan, tetapi juga dapat dimakan dan terurai secara alami setelah digunakan.

Keunggulan lain dari sendok berbahan dasar beras ini adalah kemampuannya untuk terurai secara alami. Bila tidak dimakan, sendok ini akan terurai dalam waktu 4-5 hari setelah dibuang, menjadikannya solusi yang ramah lingkungan untuk mengatasi masalah limbah plastik sekali pakai. 

Inovasi Peesapaty memberikan kontribusi positif terhadap upaya menjaga kelestarian lingkungan.

Dengan adanya sendok dari beras ini, Peesapaty menunjukkan bahwa inovasi dalam penggunaan bahan-bahan alami dapat memberikan dampak besar dalam upaya menjaga keberlanjutan lingkungan dan mengurangi limbah plastik di dunia.

Inovasi ini bukan hanya sekedar solusi praktis untuk mengurangi sampah plastik, tetapi juga merupakan upaya nyata untuk mempromosikan keberlanjutan dalam sektor pertanian dan pengelolaan limbah. 

Melalui sendok dari berasnya, Peesapaty tidak hanya menciptakan produk yang ramah lingkungan, tetapi juga menginspirasi inovasi dalam industri makanan dan minuman yang lebih berkelanjutan di masa depan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun