Mohon tunggu...
Jandris Slamat Tambatua
Jandris Slamat Tambatua Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pascasarjana MSDM, Pemerhati Lingkungan, Competency Assessor

"Manusia Kerdil Yang Berusaha Mengapai Bintang"

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Menyoroti Nasib Guru di Indonesia: Kisah "Guru Oemar Bakrie" Banyak Ciptakan Menteri

25 Juni 2024   19:54 Diperbarui: 27 Juni 2024   11:02 222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kebijakan pemerintah mengenai gaji guru sering kali tidak memadai atau tidak merata, sehingga banyak guru yang tidak mendapatkan gaji yang sesuai dengan beban kerja mereka.

4. Kualifikasi dan Sertifikasi: 

Tidak semua guru memiliki kualifikasi atau sertifikasi yang diakui, yang dapat mempengaruhi besaran gaji yang mereka terima.

5. Persepsi Sosial: 

Profesi guru sering kali tidak mendapatkan penghargaan sosial dan ekonomi yang setimpal, sehingga gaji mereka tetap rendah dibandingkan profesi lainnya.

Lagu "Guru Oemar Bakri" menjadi kritik sosial terhadap kondisi ini dan menjadi simbol perjuangan para guru yang tetap mengabdi meski dalam keterbatasan ekonomi.


Krisis yang Berkepanjangan

Para guru, terutama di daerah terpencil, masih menghadapi tantangan besar. 

Mereka harus menjalani hidup dengan gaji yang jauh dari cukup, sementara tanggung jawab mereka untuk mencerdaskan kehidupan bangsa tetaplah besar. 

Seperti yang digambarkan dalam lagu "Guru Oemar Bakri", banyak guru yang harus berjuang keras untuk mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari.

Kesenjangan Pendidikan yang Memprihatinkan

Kesenjangan antara pendidikan di kota besar dan daerah terpencil masih menjadi masalah serius. 

Di banyak daerah, fasilitas pendidikan masih minim, dan guru sering kali harus mengajar dalam kondisi yang serba kekurangan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun