Tanaman microgreens memerlukan suhu antara 24--29C dan kelembaban tanah sekitar 50%.Â
Jika kelembaban tanah terlalu lembab (lebih dari 80%) atau kering (kurang dari 30%), maka tanaman microgreens tidak akan tumbuh dengan baik.Â
Bibit microgreens biasanya memiliki tinggi sekitar 1 hingga 2 inci. Saat dipanen, hanya batang dengan daun yang diambil, sementara akarnya tertinggal di media tanam.
Microgreens memiliki nilai jual yang tinggi sehingga cocok dijadikan ladang usaha.Â
Jenis-jenis tanaman yang bisa ditanam sebagai microgreens antara lain bayam merah, kale, arugula, bit, kemangi, brokoli, parsley, serta lobak.Â
Beberapa tanaman seperti kacang polong bisa tumbuh kembali dalam kondisi tertentu, meskipun memberikan kondisi pertumbuhan terbaik tidak selalu mudah.
Manfaat dan Potensi Ekonomi Microgreens
Hasil panen microgreens bisa diolah menjadi berbagai makanan, seperti pelengkap isi burger, garnish, salad, serta jus.Â
Microgreens merupakan tanaman mini jenis sayuran dan herbal yang aman dikonsumsi, dengan kandungan nutrisi yang tinggi sehingga bermanfaat untuk kesehatan, penghijauan, dan ketersediaan pangan sehat bagi keluarga.Â
Karakteristik uniknya menjadikan tanaman ini banyak diminati dan memiliki potensi komersial yang tinggi.
Beberapa jenis tanaman microgreens yang populer di antaranya adalah kembang kol, brokoli, kubis, selada air, lobak, arugula, selada, endive, sawi putih, radicchio, dill, wortel, adas, seledri, bawang putih, bawang merah, dan daun bawang.Â
Pertumbuhan microgreens dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti kelembaban, aerasi, lama penyinaran, dan jenis cahaya.
Microgreens mengandung mineral, vitamin, dan betakaroten yang lebih tinggi dibanding sayuran dewasa.Â