Menjalani peran ganda sebagai ibu dan wanita karir adalah tantangan yang dihadapi banyak wanita di era modern ini.
Memutuskan antara berkarir atau menjadi ibu rumah tangga sering kali menjadi dilema bagi banyak wanita.Â
Terlepas dari pilihan yang diambil, satu hal yang tak bisa dipungkiri adalah pentingnya pendidikan tinggi bagi setiap wanita.Â
Pendidikan bukan hanya membuka pintu kesempatan di dunia kerja, tetapi juga mempersiapkan seorang wanita untuk menjadi ibu yang cerdas dan berwawasan luas.
Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah perempuan pekerja di Indonesia pada tahun 2022 mencapai 52,74 juta orang.Â
Angka ini mencerminkan 38,98% dari total pekerja yang ada di Indonesia. Meski demikian, perempuan pekerja masih menghadapi berbagai tantangan, termasuk kesenjangan gender yang signifikan.
Kesenjangan gender yang dihadapi perempuan mencakup berbagai aspek. Salah satunya adalah kerentanan terhadap pemutusan hubungan kerja (PHK) dan kehilangan mata pencaharian.Â
Di masa-masa krisis ekonomi, perempuan sering kali menjadi kelompok yang paling terdampak. Selain itu, perempuan juga lebih rentan menjadi korban tindak kekerasan, baik di lingkungan kerja maupun di rumah.
Beban ganda juga menjadi tantangan yang harus dihadapi oleh perempuan pekerja. Mereka harus membagi waktu dan energi antara tanggung jawab di tempat kerja dan tugas-tugas rumah tangga.Â
Hal ini sering kali menimbulkan tekanan dan stres yang tinggi, mengingat mereka harus memenuhi ekspektasi di kedua peran tersebut.
Namun, di tengah segala tantangan tersebut, banyak perempuan yang berhasil menemukan kebahagiaan baik sebagai ibu maupun sebagai wanita karir.Â
Kunci utamanya adalah keseimbangan. Menjadi ibu yang bahagia tidak harus berarti meninggalkan karir, begitu juga sebaliknya.Â
Banyak wanita yang sukses membagi waktu dan energi mereka antara pekerjaan dan keluarga, membuktikan bahwa keduanya bisa berjalan beriringan.
Salah satu contohnya adalah bagaimana pendidikan tinggi memainkan peran penting dalam membantu wanita mengelola berbagai aspek kehidupannya.Â
Dengan pendidikan yang memadai, wanita memiliki lebih banyak pilihan dan kesempatan untuk berkembang, baik dalam karir maupun dalam peran sebagai ibu.Â
Pendidikan juga memberikan bekal pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk mengatasi berbagai tantangan yang mungkin muncul di kehidupan sehari-hari.
Selain itu, dukungan dari keluarga dan lingkungan kerja juga sangat penting.Â
Suami yang mendukung dan lingkungan kerja yang memahami kebutuhan perempuan pekerja, seperti fleksibilitas waktu kerja dan fasilitas daycare, dapat membantu mereka mencapai keseimbangan yang lebih baik antara karir dan keluarga.
Kebijakan pemerintah yang mendukung kesetaraan gender juga memainkan peran krusial.Â
Penyediaan cuti melahirkan yang memadai, perlindungan terhadap kekerasan di tempat kerja, dan program-program pelatihan untuk meningkatkan keterampilan perempuan merupakan beberapa langkah yang dapat diambil untuk mendukung perempuan dalam menjalani peran ganda mereka.
Pada akhirnya, menjadi ibu dan wanita karir yang bahagia bukanlah tentang memilih salah satu dan mengorbankan yang lain, melainkan tentang bagaimana menemukan keseimbangan yang tepat.Â
Dengan dukungan keluarga, kebijakan yang mendukung kesetaraan gender, dan akses terhadap pendidikan yang baik, setiap wanita memiliki kesempatan untuk mencapai kebahagiaan dan kesuksesan di kedua peran tersebut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H