Mohon tunggu...
Jandris Slamat Tambatua
Jandris Slamat Tambatua Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pascasarjana MSDM, Pemerhati Lingkungan, Competency Assessor

"Manusia Kerdil Yang Berusaha Mengapai Bintang"

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Metamorfosis Sampah Plastik Air Minum Dalam Kemasan, Bernilai Ekonomi dan Mendukung Sustainable Development Goals

18 Juni 2024   04:37 Diperbarui: 18 Juni 2024   04:44 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sampah plastik air minum dalam kemasan seringkali dianggap sebagai sampah yang tidak bernilai (sumber: akun YouTube Idetrik)

Di tengah meningkatnya perhatian global terhadap isu lingkungan, pemanfaatan limbah plastik menjadi salah satu fokus utama dalam upaya mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). 

Salah satu inovasi yang menarik perhatian adalah transformasi air minum dalam kemasan menjadi produk bernilai seni dan fungsional.

Sampah plastik air minum dalam kemasan seringkali dianggap sebagai sampah yang tidak bernilai (sumber: akun YouTube Idetrik)
Sampah plastik air minum dalam kemasan seringkali dianggap sebagai sampah yang tidak bernilai (sumber: akun YouTube Idetrik)

Sampah plastik air minum dalam kemasan seringkali dianggap sebagai sampah yang tidak bernilai, namun kreativitas dan inovasi telah mengubah pandangan tersebut. 

Dengan sedikit sentuhan seni dan keterampilan tangan, limbah ini dapat diubah menjadi berbagai produk yang tidak hanya indah dipandang tetapi juga bermanfaat.

Indonesia menghadapi tantangan besar dalam pengelolaan sampah plastik, menurut data dari Asosiasi Industri Plastik Indonesia (Inaplas) dan Badan Pusat Statistik (BPS), negara ini menghasilkan 64 juta ton sampah setiap tahunnya, di mana 3,2 juta ton atau 5 persennya adalah sampah plastik. 

Sampah plastik air minum dalam kemasan seringkali dianggap sebagai sampah yang tidak bernilai (sumber: akun YouTube Idetrik)
Sampah plastik air minum dalam kemasan seringkali dianggap sebagai sampah yang tidak bernilai (sumber: akun YouTube Idetrik)

Dari jumlah tersebut, produk Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) bermerek menyumbang 226 ribu ton atau 7,06 persen. 

Lebih mengejutkan lagi, 46 ribu ton atau 20,3 persen dari total timbulan sampah produk AMDK bermerek merupakan sampah kemasan gelas plastik.

Namun, di balik statistik yang mengkhawatirkan ini, muncul inovasi yang menjanjikan: transformasi limbah gelas plastik minuman menjadi produk bernilai seni dan ekonomi, yang sekaligus mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun