Dengan memiliki green skills, generasi muda akan lebih siap untuk mengisi posisi di berbagai sektor yang berfokus pada keberlanjutan, seperti energi terbarukan, teknologi hijau, manajemen limbah, dan pertanian berkelanjutan.
Di tengah meningkatnya perhatian global terhadap perubahan iklim dan keberlanjutan, pentingnya keterampilan hijau (green skills) semakin diakui.Â
Dalam konteks ini, kurikulum pendidikan yang mengintegrasikan green skills menjadi kunci untuk mempersiapkan Generasi Z menghadapi peluang green jobs di masa depan.
Mengapa Green Skills Penting?
Green skills mencakup berbagai kemampuan yang diperlukan untuk mendukung ekonomi berkelanjutan, seperti pengetahuan tentang energi terbarukan, manajemen limbah, efisiensi energi, dan teknologi hijau.Â
Pendidikan yang mencakup keterampilan ini akan membekali siswa dengan pengetahuan dan kemampuan untuk berkontribusi dalam sektor-sektor yang sedang berkembang ini.
Hal ini menunjukkan betapa pentingnya pendidikan yang menyiapkan generasi muda untuk mengisi posisi-posisi ini.
Berikut adalah beberapa data statistik yang relevan dengan green jobs di Indonesia dan secara global:
Statistik Global
1. Pertumbuhan Green Jobs:
Menurut laporan dari International Renewable Energy Agency (IRENA), pada tahun 2020, sektor energi terbarukan mempekerjakan sekitar 12 juta orang di seluruh dunia, naik dari 11,5 juta pada tahun 2019.
Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) memperkirakan bahwa transisi ke ekonomi hijau dapat menghasilkan hingga 24 juta pekerjaan baru secara global pada tahun 2030.
2. Potensi Pasar Energi Terbarukan:
Menurut Bloomberg NEF, pasar energi terbarukan diperkirakan akan menghasilkan investasi sebesar $10 triliun antara tahun 2019 dan 2050.
Statistik Indonesia
1. Proyeksi Tenaga Kerja Green Jobs:
Menurut laporan Global Green Growth Institute (GGGI), kebutuhan tenaga kerja di sektor green jobs di Indonesia diproyeksikan mencapai 4,4 juta orang pada tahun 2030.
2. Kontribusi Sektor Energi Terbarukan:
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Indonesia melaporkan bahwa pada tahun 2021, sektor energi terbarukan telah menciptakan sekitar 340.000 pekerjaan baru.
Target pemerintah Indonesia adalah mencapai 23% bauran energi dari energi terbarukan pada tahun 2025, yang diperkirakan akan menciptakan tambahan ratusan ribu pekerjaan di sektor ini.
3. Sektor Pertanian dan Kehutanan Berkelanjutan:
Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), sektor pertanian dan kehutanan berkelanjutan di Indonesia berkontribusi sekitar 13,5% terhadap PDB pada tahun 2020 dan menyerap sekitar 38 juta tenaga kerja, sebagian besar dari mereka bekerja dalam praktik-praktik pertanian berkelanjutan.
Tantangan dan Peluang
1. Informasi dan Pendidikan:
Sebuah survei oleh United Nations Development Programme (UNDP) pada tahun 2022 menunjukkan bahwa 67% dari responden muda di Indonesia merasa kurang mendapatkan informasi yang cukup tentang green jobs.
Laporan dari World Bank pada tahun 2021 menekankan pentingnya integrasi kurikulum pendidikan dengan keterampilan hijau untuk mempersiapkan generasi muda menghadapi pasar kerja masa depan.
2. Infrastruktur dan Investasi:
Indonesia membutuhkan investasi sebesar $29,4 miliar per tahun untuk mencapai target iklim dan transisi ke ekonomi hijau, termasuk untuk infrastruktur pendukung green jobs (sumber: Climate Policy Initiative, 2020).
Dengan data-data ini, dapat terlihat bahwa green jobs menawarkan potensi besar untuk pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan serta peluang karier yang signifikan bagi generasi muda.Â
Peningkatan kesadaran dan informasi mengenai peluang ini sangat penting untuk memaksimalkan manfaat yang dapat diraih oleh para fresh graduate dan tenaga kerja baru.
Integrasi Green Skills dalam Kurikulum Pendidikan
Untuk memastikan bahwa Generasi Z siap menghadapi pasar kerja yang semakin hijau, beberapa langkah strategis dapat diambil untuk mengintegrasikan green skills ke dalam kurikulum pendidikan:
1. Pendidikan Lingkungan di Semua Tingkat:
Pendidikan tentang lingkungan harus dimulai sejak dini, dengan materi yang mencakup konsep dasar tentang ekosistem, perubahan iklim, dan dampak manusia terhadap lingkungan.
2. Kurikulum Berbasis Proyek:
Proyek berbasis lingkungan, seperti daur ulang, konservasi energi, dan pembangunan taman sekolah berkelanjutan, dapat memberikan pengalaman praktis kepada siswa.
3. Kemitraan dengan Industri Hijau:
Sekolah dan universitas dapat bermitra dengan perusahaan yang bergerak di sektor hijau untuk menyediakan magang, kunjungan lapangan, dan ceramah tamu, memberikan siswa wawasan langsung tentang penerapan keterampilan hijau di dunia kerja.
4. Pelatihan Guru:
Guru harus dilengkapi dengan pelatihan khusus untuk mengajar keterampilan hijau, sehingga mereka dapat menyampaikan pengetahuan dan keterampilan ini dengan efektif.
Manfaat Bagi Generasi Z dan Pasar Kerja
Dengan keterampilan hijau, Generasi Z akan lebih siap untuk mengisi posisi di berbagai sektor yang berfokus pada keberlanjutan.
Selain itu, mereka akan menjadi agen perubahan yang mendorong masyarakat menuju praktik yang lebih ramah lingkungan.Â
Menurut laporan dari United Nations Development Programme (UNDP), integrasi keterampilan hijau dalam pendidikan dapat meningkatkan daya saing tenaga kerja muda di pasar global.
Di Indonesia, implementasi kurikulum yang mencakup green skills akan membantu mencapai target pemerintah untuk meningkatkan kontribusi energi terbarukan dalam bauran energi nasional hingga 23% pada tahun 2025.Â
Hal ini juga akan mendukung berbagai inisiatif lokal yang berfokus pada keberlanjutan, seperti pertanian berkelanjutan dan manajemen limbah.
Integrasi green skills dalam kurikulum pendidikan adalah langkah penting untuk mempersiapkan Generasi Z menghadapi green jobs di masa depan.Â
Pendidikan yang mencakup keterampilan ini tidak hanya memberikan peluang karier yang baik bagi siswa, tetapi juga berkontribusi pada upaya global untuk mencapai keberlanjutan lingkungan.Â
Dengan investasi dalam pendidikan hijau, kita dapat memastikan masa depan yang lebih cerah dan lebih hijau bagi semua.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H