Meskipun hatinya berat, ia mencoba berpikir positif dan memberikan lebih banyak waktu.
Ketika akhirnya pria tersebut mencoba menghubungi sahabatnya, telepon tidak diangkat dan pesan singkat yang dikirimkan tidak dibalas.Â
Lima hari kemudian, mereka bertemu di jalan.Â
Dengan sopan dan penuh senyum, pria tersebut menanyakan kabar dan meminta agar hutangnya bisa dilunasi segera karena ia juga sedang membutuhkan uang tersebut.
Namun, respons yang diterima sangat mengejutkan.Â
Sahabatnya membentak dengan kasar, "KALAU ADA UANG JUGA UDAH DIBAYAR, GAK PERCAYA BANGET!"Â Seraya pergi meninggalkannya dalam kekecewaan.
Dua minggu kemudian, pria tersebut melihat sahabatnya memenangkan sebuah kejuaraan lomba dengan hadiah yang cukup besar.Â
Berulang kali ia melihat sahabatnya menjalani kehidupan yang tampak mewah, namun hutang tetap tidak dilunasi.
Empat tahun telah berlalu, dan pria tersebut menyadari bahwa berharap hutang akan dilunasi hanya akan membuatnya semakin kecewa.Â
Setiap kali mencoba menghubungi, tidak ada jawaban, dan sahabatnya selalu menghindar.
Pengalaman ini memberikan pelajaran berharga tentang pentingnya tanggung jawab dan kepercayaan.Â
Saat meminjam uang, kita meminjam kepercayaan orang lain, bukan sekadar nominal uang.Â
Melunasi hutang tepat waktu adalah bentuk penghargaan terhadap kepercayaan tersebut.
Pria tersebut menyampaikan pesan penting kepada mereka yang memiliki hutang agar segera melunasinya.Â
Hidup sederhana dengan apa yang dimiliki dan menjaga kehormatan jauh lebih mulia daripada meraih kemewahan dengan menyusahkan orang lain.