Tekanan untuk menyesuaikan diri dengan norma sosial seringkali kuat.Â
Namun, menjadi diri sendiri berarti berani menentang tekanan tersebut dan memilih untuk hidup sesuai dengan kebenaran diri kita.Â
Hal ini mungkin melibatkan pengambilan risiko dan penolakan, tetapi hasilnya adalah kebebasan untuk hidup tanpa topeng dan tanpa rasa bersalah.
Contoh:Â Seorang remaja mungkin memilih untuk tetap setia pada nilai-nilai mereka meskipun teman-teman mereka mendorong mereka untuk melakukan sesuatu yang bertentangan dengan prinsip mereka, seperti merokok atau minum-minuman beralkohol.
3. Menerima Diri dengan Penuh Kasih
Selain itu, menjadi diri sendiri juga membutuhkan kemampuan untuk menerima diri kita apa adanya.Â
Hal ini berarti tidak hanya merangkul bagian-bagian yang kita sukai tentang diri kita, tetapi juga yang kurang sempurna.Â
Hanya dengan menerima dan mencintai diri kita sepenuhnya, kita dapat mencapai kedamaian dalam hidup.
Contoh:Â Seorang individu mungkin menerima bagian-bagian dari diri mereka yang tidak sempurna, seperti kecenderungan mereka untuk mudah marah, dan memilih untuk bekerja pada diri mereka sendiri untuk menjadi lebih baik, bukan merasa malu atau menyalahkan diri sendiri.
4. Menemukan Kepuasan dalam Autentisitas
Ketika kita berani menjadi diri sendiri, kita membuka pintu untuk pengalaman hidup yang lebih bermakna dan memuaskan.Â