Mohon tunggu...
Jandris Slamat Tambatua
Jandris Slamat Tambatua Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pascasarjana MSDM, Pemerhati Lingkungan, Competency Assessor

"Manusia Kerdil Yang Berusaha Mengapai Bintang"

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

"Jika Aku Menjadi Seorang Presiden"

4 April 2024   20:08 Diperbarui: 4 April 2024   20:08 267
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Dalam lamunan terbesit ingatan

Seakan melambung dikala senja

Terpatri sebuah bayang

Semua masa akan ada orangnya


"Memimpin dengan hati, adil dan bijaksana"

Di sebuah dunia angan, terdapat sebuah negara yang baru saja memilih seorang presiden muda bernama Tegar. 

Tegar memiliki visi yang jelas: 

"Jika aku menjadi seorang presiden, aku akan memainkan permainan catur ini dengan serius; menyerang dan menguasai bidang kesejahteraan, pendidikan, keadilan, hak minoritas, serta isu SARA dengan bijaksana"

Setelah dilantik, Tegar segera menyusun strategi. 

Untuk kesejahteraan, ia meluncurkan program-program ekonomi yang inovatif untuk mengurangi kesenjangan sosial dan meningkatkan kualitas hidup semua warga negara. 

Ia juga memperkuat sistem kesehatan dengan memastikan semua orang memiliki akses terhadap layanan kesehatan yang berkualitas.

Dalam bidang pendidikan, Tegar menerapkan reformasi besar-besaran. Ia menempatkan guru-guru terbaik di sekolah-sekolah terpinggirkan dan memperkenalkan kurikulum yang lebih relevan dengan kebutuhan zaman. 

Setiap anak di negaranya memiliki akses terhadap pendidikan berkualitas tanpa memandang latar belakang mereka.

Namun, permainan catur ini tidaklah mudah. Tegar dihadapkan pada tantangan besar dalam memastikan keadilan bagi semua. 

Ia bekerja keras untuk memperkuat independensi lembaga peradilan, memberantas korupsi, dan memastikan setiap individu dihadapkan pada hukum yang sama.

Tidak lupa, Tegar juga memperhatikan hak-hak minoritas dan isu-isu SARA. 

Ia memperkenalkan kebijakan inklusif yang mendorong keragaman dan menghargai perbedaan. 

Tegar menjadi suara bagi yang terpinggirkan dan berjuang untuk memastikan bahwa semua warga negaranya merasa dihargai dan dilindungi.

Meskipun berbagai tantangan dan rintangan muncul, Tegar terus maju dengan bijaksana. 

Ia menyadari bahwa menjadi seorang presiden bukanlah sekadar berkuasa, tetapi juga tanggung jawab besar untuk memimpin dengan integritas dan keadilan. 

Dan di bawah kepemimpinannya, negara itu tumbuh menjadi tempat yang lebih baik bagi semua warganya, di mana setiap langkahnya dalam permainan catur ini membawa harapan dan kemajuan bagi semua.

Jika aku menjadi seorang presiden, (dalam khayal dan lamunan sesaat)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun