Mohon tunggu...
Jandris Slamat Tambatua
Jandris Slamat Tambatua Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pascasarjana MSDM, Pemerhati Lingkungan, Competency Assessor

"Manusia Kerdil Yang Berusaha Mengapai Bintang"

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

"Jangan Mengeluh"

25 Maret 2024   19:27 Diperbarui: 25 Maret 2024   19:32 791
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hadapi kehidupan ini dengan penuh kesabaran (sumber: bing)

"Menyambut kesabaran dan kebahagiaan, bukan keluhan di bulan suci Ramadan"

Ketika bulan Ramadan tiba, umat Muslim di seluruh dunia memasuki periode yang diisi dengan ibadah, refleksi, dan pengorbanan. 

Namun, dalam keseharian menjalankan puasa dan berbagai aktivitas ibadah lainnya, seringkali muncul godaan untuk mengeluh atas segala bentuk kesusahan yang dihadapi. 

Tema utama yang harus dipegang teguh selama Ramadan adalah "Jangan Mengeluh."

Ramadan adalah bulan yang penuh berkah, di mana setiap amal baik dilipatgandakan dan setiap doa didengar. Namun, mengeluh dapat mengurangi keberkahan tersebut. 

Sikap sabar dan syukur akan membawa keberkahan yang lebih besar.

Mengeluh selama Ramadan bisa berupa keluhan tentang lapar dan haus, lelah karena kurangnya tidur, atau bahkan keluhan tentang beratnya beban ibadah yang diemban. 

Namun, mengubah pola pikir tersebut menjadi sikap sabar dan syukur akan membuka pintu-pintu kebahagiaan dan ketenangan hati.

Ada beberapa alasan mengapa "Jangan Mengeluh" menjadi pesan yang sangat penting selama Ramadan:

1. Ujian sebagai Bentuk Kesempurnaan: 

Setiap ujian yang kita hadapi selama Ramadan adalah bentuk kesempurnaan dari Allah. 

Dengan menjalani ujian tersebut tanpa mengeluh, kita menunjukkan rasa syukur atas kepercayaan yang Allah berikan kepada kita.

Sebagai contoh, saat menjalani puasa Ramadan, seseorang mungkin menghadapi godaan untuk mengeluh tentang lapar dan haus yang dirasakan. 

Namun, dengan mengubah perspektif dan melihatnya sebagai ujian dari Allah yang harus dijalani dengan kesabaran dan syukur, seseorang bisa menghindari keluhan dan bahkan merasakan keberkahan dalam menjalankan ibadah.

2. Pelajaran Sabar dan Ketabahan: 

Ramadan adalah waktu yang tepat untuk melatih kesabaran dan ketabahan. 

Dengan menahan diri dari mengeluh, kita memperkuat kemampuan kita untuk bertahan dalam menghadapi cobaan hidup.

Misalnya, seseorang yang biasanya merasa lelah dan lemah karena kurang tidur saat menjalankan ibadah Ramadan dapat menggunakan kesempatan ini untuk melatih diri dalam menahan keluhan dan menguatkan ketabahan untuk tetap menjalankan ibadah dengan penuh semangat.

3. Menjaga Keharmonisan: 

Mengeluh dapat merusak atmosfer kebersamaan selama Ramadan. 

Sikap sabar dan syukur akan menjaga keharmonisan di antara sesama muslim yang menjalani ibadah bersama-sama.

Contohnya, saat berbuka puasa bersama dalam keluarga atau komunitas, seseorang bisa menghindari mengeluh tentang kelelahan atau kurangnya waktu istirahat, dan malah fokus pada kebersamaan dan kebahagiaan bersama.

4. Membangun Koneksi Spiritual:

Dengan meninggalkan keluhan dan fokus pada kebaikan serta berkah yang ada, kita dapat memperdalam koneksi spiritual kita dengan Allah. 

Hal ini adalah waktu yang tepat untuk merenung dan menguatkan ikatan kita dengan Sang Pencipta.

Sebagai contoh, seseorang dapat mengalihkan energi yang biasanya digunakan untuk mengeluh tentang beratnya beban ibadah, menjadi energi yang digunakan untuk merenung, berdoa, dan memperdalam hubungan spiritual dengan Allah. 

Hal ini akan membantu mereka merasakan keberkahan dan kehadiran Allah dalam setiap langkah mereka selama Ramadan.

Dengan komitmen "Jangan Mengeluh" selama Ramadan, kita dapat memperoleh manfaat spiritual yang lebih besar dan mengalami bulan yang lebih bermakna. 

Mari kita sambut Ramadan dengan hati yang lapang, sikap yang penuh kesabaran, dan doa yang tulus agar kita semua dapat meraih keberkahan yang Allah janjikan bagi orang-orang yang sabar dan bersyukur.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun