Hal ini dapat menghasilkan konflik dan ketidakpuasan yang tidak perlu dalam hubungan interpersonal.
Namun, bukan berarti kita harus sepenuhnya menutup diri dari orang lain atau tidak mempercayai siapapun.Â
Penting untuk tetap terbuka dan membangun hubungan yang sehat dengan orang-orang di sekitar kita.Â
Namun, dalam prosesnya, kita perlu belajar untuk menerima bahwa orang lain juga memiliki kelemahan dan keterbatasan.
Salah satu cara untuk mengelola harapan terhadap manusia adalah dengan memfokuskan perhatian pada hal-hal yang dapat kita kontrol, seperti sikap dan tindakan kita sendiri.Â
Daripada terlalu bergantung pada orang lain untuk memenuhi kebutuhan kita atau membuat kita bahagia, kita dapat mengambil tanggung jawab atas kebahagiaan dan kesejahteraan kita sendiri.
Jadi, mari kita belajar untuk tidak terlalu berharap pada manusia. Alih-alih, kita dapat fokus pada pengembangan diri, memahami keterbatasan orang lain, dan membangun hubungan yang sehat berdasarkan saling pengertian dan kompromi.Â
Dengan demikian, kita dapat menjalani kehidupan yang lebih damai dan membangun hubungan yang lebih bermakna dengan orang-orang di sekitar kita.
Ramadan menjadi kesempatan bagi kita untuk merenungkan arti sejati dari harapan dan bagaimana kita dapat mengelolanya dengan bijaksana dalam kehidupan sehari-hari.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H