Hal ini mencerminkan kesadaran akan keberlanjutan dan keseimbangan ekosistem, dengan tidak mengenalkan spesies invasif atau tidak sesuai dengan lingkungan setempat.
Contoh:Â Pemilihan Ulmus (Chinese Elm) sebagai bonsai adalah contoh bijaksana dalam memilih spesies yang cocok dengan iklim dan lingkungan setempat.Â
Hal ini melibatkan pemahaman akan kebutuhan spesifik tanaman untuk mendukung keseimbangan ekosistem.
5. Pengelolaan Air dan Nutrisi dengan Bijak
Pemberian air dan nutrisi pada bonsai adalah seni tersendiri. Praktik ini mengajarkan pemiliknya untuk tidak hanya mempertimbangkan kebutuhan pohon, tetapi juga dampaknya terhadap sumber daya air dan ketersediaan nutrisi di lingkungan sekitar.
Contoh: Chinese Elm Bonsai membutuhkan manajemen air yang baik dan pemberian nutrisi yang tepat.
Pemilik bonsai belajar untuk mengelola sumber daya air dan nutrisi dengan bijak, menciptakan keseimbangan ekosistem mikro dalam pot bonsai.
6. Kesadaran akan Keterbatasan Ruang dan Sumber Daya
Dengan bonsai, kita belajar bekerja dalam batasan ruang yang kecil. Ini mencerminkan konsep keberlanjutan, di mana kita harus belajar hidup dan berkreasi dengan sumber daya yang terbatas, sejalan dengan filosofi keseimbangan ekosistem.
Contoh: Dalam pot bonsai yang terbatas, pemilik Chinese Elm Bonsai belajar untuk bekerja dengan keterbatasan ruang.Â
Hal ini mencerminkan kesadaran akan keterbatasan sumber daya dan kebutuhan untuk hidup secara efisien, sesuai dengan prinsip keberlanjutan.