Mohon tunggu...
Jandris Slamat Tambatua
Jandris Slamat Tambatua Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pascasarjana MSDM, Pemerhati Lingkungan, Competency Assessor

"Manusia Kerdil Yang Berusaha Mengapai Bintang"

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

"QRIS" Menekan Emisi Melalui Digitalisasi Pembayaran yang Hijau dan Berkelanjutan

25 Februari 2024   04:30 Diperbarui: 25 Februari 2024   06:34 309
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

QRIS, memberikan manfaat positif terhadap lingkungan melalui praktik pembayaran yang hijau dan berkelanjutan.

Dalam era teknologi saat ini, pembayaran digital semakin menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari. 

Salah satu inovasi yang menonjol adalah Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS), yang tidak hanya memudahkan transaksi, tetapi juga memberikan kontribusi positif terhadap lingkungan.

Penggunaan QRIS mencakup berbagai kegiatan, mulai dari belanja online, pembayaran cicilan, hingga pencairan dana tunai. 

Apa yang membuat QRIS istimewa adalah dampak positifnya terhadap lingkungan dan keberlanjutan, diantaranya:

1. Belanja Online.

QRIS membantu menekan emisi karbon. Dengan mengurangi penggunaan kertas dan plastik, dalam transaksi konvensional seringkali kertas struk dan plastik pembungkus menjadi limbah yang sulit terurai. Dengan beralih ke pembayaran QRIS, kita dapat mengurangi produksi limbah yang merugikan lingkungan.

Contoh: Saat berbelanja online, alihkan pembayaran menggunakan QRIS. Dengan melakukan pembayaran melalui kode QR, kita tidak hanya memudahkan proses transaksi, tetapi juga mengurangi penggunaan kantong plastik atau kertas struk yang umumnya dihasilkan dalam transaksi konvensional.

2. Pembayaran Cicilan.

QRIS juga mendukung digitalisasi pembayaran hijau. Pembayaran digital memungkinkan kita untuk mengurangi kebutuhan akan mata uang fisik, yang sering kali melibatkan proses produksi dan transportasi yang merugikan lingkungan. 

Contoh: Dalam membayar cicilan, kita dapat menggunakan QRIS untuk melakukan transfer dana secara digital. Hal ini membantu menghindari proses pembayaran yang melibatkan cek fisik atau uang tunai, yang pada gilirannya mengurangi kebutuhan untuk mencetak kertas dan transportasi yang terkait.

3. Dana Tunai.

Dengan QRIS, transaksi menjadi lebih efisien dan ramah lingkungan. Kontribusi QRIS terhadap keberlanjutan juga tercermin dalam pengelolaan keuangan yang lebih efektif. 

Contoh: Apabila kita membutuhkan pencairan dana tunai, pilih opsi pembayaran QRIS di mesin ATM atau lokasi pencairan dana. Dengan melakukan transaksi ini, kita tidak perlu menerima uang tunai fisik secara langsung, mengurangi risiko kehilangan dan meminimalkan dampak produksi uang fisik terhadap lingkungan.

4. Pembayaran Tagihan Rutin.

Pembayaran tagihan rutin dapat diotomatisasi melalui aplikasi QRIS, mengurangi risiko keterlambatan pembayaran dan meminimalkan penggunaan sumber daya dalam proses manual.

Contoh: Saat membayar tagihan rutin, seperti listrik atau air, gunakan QRIS melalui aplikasi pembayaran digital. Dengan melakukan pembayaran secara otomatis, kita tidak hanya menghindari keterlambatan pembayaran, tetapi juga membantu mengurangi penggunaan kertas tagihan fisik yang biasanya dikirimkan melalui pos.

Sebagai teknologi yang mendukung pembayaran digital, QRIS menjadi langkah menuju masyarakat yang lebih hijau dan berkelanjutan. 

Dengan menerapkan QRIS dalam berbagai aspek kehidupan sehari-hari, kita dapat merasakan manfaatnya secara langsung sambil memberikan kontribusi positif terhadap lingkungan melalui praktik pembayaran yang hijau dan berkelanjutan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun