2. Pemilihan Material:
- Pilih bahan yang tahan terhadap penggunaan berulang dan lingkungan simulasi.
- Pastikan material yang digunakan sesuai dengan karakteristik asli komponen AC mobil.
3. Pembuatan Struktur Fisik:
- Bangun struktur rangka simulator sesuai dengan desain yang telah dibuat.
- Pastikan kestabilan dan keamanan struktur untuk mendukung penggunaan jangka panjang.
4. Integrasi Komponen Elektronik:
- Pasang komponen elektronik seperti kompresor Sanden, motor listrik atau motor bensin, dan evaporator blower set Sanden/Fujicool sesuai spesifikasi.
- Hubungkan komponen dengan sistem kontrol yang memungkinkan simulasi berjalan dengan baik.
5. Sistem Kontrol:
- Pasang sistem kontrol yang memungkinkan pengajar atau siswa untuk mengendalikan simulasi, seperti mengaktifkan AC, mengatur suhu, dan mensimulasikan pengisian freon.
6. Uji Coba dan Pemeliharaan:
- Lakukan uji coba menyeluruh untuk memastikan bahwa setiap komponen berfungsi dengan baik.
- Lakukan pemeliharaan rutin dan perbaikan jika diperlukan.
7. Pengembangan Materi Pembelajaran:
- Buat materi pembelajaran yang sesuai dengan simulator, termasuk panduan pengguna, materi pelajaran, dan skenario simulasi.
Dengan mengikuti langkah-langkah ini, pembuatan Simulator Trainer Air Conditioner Mobil dapat dilakukan dengan teliti dan memastikan bahwa alat ini efektif dalam meningkatkan pemahaman siswa terhadap sistem AC pada kendaraan ringan.
Inovasi ini tidak hanya menciptakan ruang pembelajaran yang interaktif, tetapi juga menghadirkan elemen praktis yang dapat membekali siswa dengan keterampilan langsung dalam industri otomotif.Â
Dengan adanya "Simulator Trainer Air Conditioner Mobil", SMK Angkasa 1 Jakarta telah berhasil merancang pendidikan berkualitas yang relevan dengan tuntutan dunia industri modern.