Berkurangnya kesenjangan adalah tonggak penting dalam membangun masyarakat yang lebih inklusif dan adil.
Kemiskinan dan kesenjangan ekonomi telah lama menjadi permasalahan kompleks yang menghambat pembangunan masyarakat.Â
Redistribusi pendapatan adalah langkah proaktif pemerintah untuk mengurangi kesenjangan sosial dan memberikan manfaat ekonomi kepada yang membutuhkan.Â
Program ini dirancang dengan cermat untuk memastikan bahwa bantuan ekonomi tidak hanya sampai kepada mereka yang sudah mapan, tetapi juga kepada lapisan masyarakat yang masih berada di bawah garis kemiskinan.
Dalam upaya mengatasi tantangan ini, kebijakan redistribusi pendapatan muncul sebagai solusi strategis yang tidak hanya menargetkan penurunan tingkat kemiskinan, tetapi juga menciptakan fondasi untuk berkurangnya kesenjangan secara keseluruhan.
1. Kebijakan Pajak Progresif:
Di berbagai negara, kebijakan pajak progresif menjadi instrumen kunci dalam redistribusi pendapatan, berhasil menurunkan kesenjangan pendapatan dengan memperkenalkan tarif pajak yang lebih tinggi untuk pendapatan yang lebih tinggi.Â
Penerimaan pajak ini kemudian dialokasikan untuk program bantuan sosial, seperti beasiswa pendidikan dan layanan kesehatan, yang secara langsung mendukung masyarakat yang kurang mampu.
Hal ini secara efektif meningkatkan pendapatan di kalangan yang membutuhkan, menciptakan fondasi yang lebih stabil untuk keluar dari lingkaran kemiskinan.
Contoh kebijakan pajak progresif:
- Pengenalan tarif pajak yang meningkat seiring dengan tingkat pendapatan. Misalnya, mereka dengan pendapatan tinggi membayar persentase pajak yang lebih besar daripada mereka dengan pendapatan rendah.
- Penerimaan pajak digunakan untuk mendanai program bantuan sosial yang ditargetkan pada kelompok masyarakat yang kurang mampu, seperti program pendidikan dan kesehatan.
2. Program Tunjangan Sosial yang Tepat Sasaran: