Mangrove memiliki akar yang kompleks yang mampu meresap air asin dan melindungi garis pantai dari abrasi. Selain itu, pohon ini mampu menyimpan karbon dalam jumlah besar di tanah lumpur tempat mereka tumbuh. Karbon yang disimpan oleh Mangrove membantu mengurangi jumlah karbon dioksida dalam atmosfer, yang merupakan faktor penyebab pemanasan global.
3. Aspek keanekaragaman hayati.
Pohon memberikan tempat tinggal bagi berbagai jenis flora dan fauna. Dengan beragamnya ekosistem yang dihasilkan oleh keberadaan pohon, kita mendukung kehidupan yang berkelanjutan dan menjaga rantai makanan yang kompleks di alam.
Contoh: pohon yang menjadi pelindung keanekaragaman hayati adalah Pohon Kapuk Randu (Ceiba pentandra). Pohon ini tidak hanya memiliki nilai ekologis tinggi, tetapi juga menyediakan habitat yang mendukung kehidupan beragam spesies.
Pohon Kapuk Randu memiliki batang besar dan cabang yang lebat, menciptakan lingkungan yang cocok untuk berbagai jenis burung, serangga, dan mamalia. Daunnya yang besar dan bunga-bunganya yang mencolok menjadi sumber makanan bagi berbagai hewan, sementara lubang-lubang di batangnya sering menjadi tempat berkumpulnya koloni lebah dan serangga lainnya.
Melihat ke depan, tindakan sederhana menanam satu pohon hari ini memiliki dampak jangka panjang.Â
Pohon yang tumbuh subur akan menjadi warisan bagi generasi mendatang, menyediakan manfaat tak terhitung jumlahnya untuk kehidupan di bumi. Dengan merangkul konsep ini, kita tidak hanya berinvestasi dalam lingkungan, tetapi juga mewariskan kekayaan alam bagi anak cucu kita.
Mari bersama-sama menyadari bahwa menanam satu pohon hari ini bukan hanya tugas, tetapi juga tanggung jawab kita untuk menjaga keseimbangan ekosistem.Â
Dalam kesederhanaannya, tindakan ini membawa dampak positif yang meluas, membentuk dasar bagi kehidupan yang berkelanjutan dan harmonis di planet kita.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H