Mohon tunggu...
Jandris Slamat Tambatua
Jandris Slamat Tambatua Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pascasarjana MSDM, Pemerhati Lingkungan, Competency Assessor

"Manusia Kerdil Yang Berusaha Mengapai Bintang"

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Gerakan Menanam Kedelai: Solusi Cerdas Atasi Stunting di Pedesaan dan Daerah Terpencil

30 Desember 2023   20:39 Diperbarui: 30 Desember 2023   20:41 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menanam kedelai bukan sekedar bercocok tanam, melainkan membangun fondasi kesehatan generasi masa depan (Dok. Pribadi)

Kedelai adalah tanaman pangan yang kaya protein dan serat. Sebagai sumber nutrisi penting, kedelai juga mengandung zat besi, kalsium, dan vitamin.


Kedelai memiliki kandungan protein tinggi, rata-rata sekitar 36-56 gram protein per 100 gram biji kedelai kering. Protein kedelai termasuk lengkap karena mengandung semua asam amino esensial yang diperlukan oleh tubuh manusia.

Selain sebagai bahan pangan, kedelai juga digunakan untuk berbagai produk seperti tahu, tempe, dan susu kedelai. Kandungan nutrisi yang tinggi membuat kedelai menjadi pilihan cerdas dalam upaya mengatasi masalah stunting dan meningkatkan gizi masyarakat.

Stunting, masalah gizi kronis yang memengaruhi pertumbuhan anak, khususnya di pedesaan dan daerah terpencil, menjadi perhatian serius. Sebagai upaya solutif, muncul gerakan menanam kedelai sendiri sebagai langkah cerdas untuk mengatasi permasalahan ini.

Menanam kedelai secara lokal bukan hanya menciptakan ketahanan pangan, tetapi juga memberikan dampak positif pada kesehatan masyarakat.

Kedelai kaya akan protein, vitamin, dan mineral esensial yang mendukung pertumbuhan anak-anak. Gerakan ini bukan sekadar bercocok tanam, melainkan upaya membangun fondasi kesehatan generasi masa depan.

Menanam kedelai bukan sekedar bercocok tanam, melainkan membangun fondasi kesehatan generasi masa depan (Dok. Pribadi)
Menanam kedelai bukan sekedar bercocok tanam, melainkan membangun fondasi kesehatan generasi masa depan (Dok. Pribadi)

Melibatkan masyarakat desa dalam gerakan ini bukan hanya menciptakan lapangan kerja lokal, tetapi juga meningkatkan kesadaran akan pentingnya pola makan seimbang. 

Pemerintah daerah dan lembaga terkait dapat memberikan dukungan dalam bentuk pelatihan pertanian dan penyediaan sarana prasarana.

Selain itu, inovasi seperti pemanfaatan teknologi informasi untuk monitoring dan pengembangan pertanian kedelai lokal dapat diterapkan. Ini tidak hanya meningkatkan efisiensi, tetapi juga membuka peluang pasar baru bagi produk-produk lokal, mendukung perekonomian lokal.

Kedelai kaya akan gizi dan protein (Dok. Pribadi)
Kedelai kaya akan gizi dan protein (Dok. Pribadi)

Gerakan menanam kedelai bukan hanya solusi gizi, tetapi juga strategi pembangunan berkelanjutan di pedesaan dan daerah terpencil. Dengan melibatkan semua pihak, kita dapat menciptakan perubahan positif menuju masyarakat yang lebih sehat dan mandiri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun