Mohon tunggu...
Jandris Slamat Tambatua
Jandris Slamat Tambatua Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pascasarjana MSDM, Pemerhati Lingkungan, Competency Assessor

"Manusia Kerdil Yang Berusaha Mengapai Bintang"

Selanjutnya

Tutup

Nature

"Mangrove" Paru-paru Dunia dalam Mitigasi Perubahan Iklim Global

29 Desember 2023   13:38 Diperbarui: 29 Desember 2023   13:40 195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Blue Carbon merujuk pada kemampuan ekosistem pesisir, seperti hutan mangrove, padang lamun, dan rawa-rawa, untuk menyerap dan menyimpan karbon di dalam sedimen laut.


Hutan mangrove bukan sekadar labirin pohon yang menjulang di wilayah pesisir; mereka memiliki peran penting dalam menanggulangi perubahan iklim yang disebabkan oleh pemanasan global. 

Dalam perannya sebagai "paru-paru dunia" hutan mangrove memiliki kemampuan unik untuk menyerap dan menyimpan karbon biru, yang kini diakui sebagai aset berharga dalam mitigasi emisi gas rumah kaca.

Karunia Blue Carbon.

Mangrove secara khusus dikenal sebagai penyimpan karbon biru. Melalui proses fotosintesis, tanaman mangrove tidak hanya menangkap karbon dioksida dari atmosfer, tetapi juga menyimpannya dalam lumpur di bawah akarnya. 

Karbon yang tertimbun di dalam lumpur ini dikenal sebagai "blue carbon" dan kontribusinya dalam mengurangi kadar karbon dioksida dalam atmosfer sangat signifikan.

Proses ini terjadi melalui fotosintesis tanaman laut, di mana karbon dioksida diubah menjadi karbon organik dan kemudian disimpan dalam tanah atau sedimen laut. 

Blue carbon tidak hanya berperan sebagai penyangga terhadap perubahan iklim dengan mengurangi jumlah karbon dioksida dalam atmosfer, tetapi juga memberikan manfaat ekologis yang besar bagi ekosistem pesisir.

Mengalahkan Hutan Hujan Tropis.

Meskipun hutan hujan tropis sering menjadi sorotan dalam pelestarian lingkungan, hutan mangrove tidak kalah pentingnya. 

Studi menunjukkan bahwa mangrove memiliki potensi sumbangan yang sangat besar dalam mengurangi emisi karbon jika dibandingkan dengan hutan hujan tropis.

Ketahanan mereka terhadap perubahan iklim dan kemampuan untuk mengurangi dampak badai juga menjadikannya pilihan yang berharga.

Perlindungan Terhadap Ekosistem Maritim.

Hutan mangrove menyediakan "paru-paru" bagi bumi, hutan mangrove juga berperan sebagai penjaga ekosistem maritim.

Akar-akar mereka yang menjalar memberikan perlindungan terhadap abrasi pantai, menyediakan tempat berkembang biak bagi berbagai spesies ikan, dan berfungsi sebagai benteng alamiah yang melindungi wilayah pesisir dari dampak buruk gelombang laut.

Tantangan dan Perlunya Pelestarian.

Meski perannya sangat vital, hutan mangrove menghadapi ancaman serius dari eksploitasi manusia, perubahan iklim, dan kerusakan habitat. 

Pelestarian hutan mangrove menjadi suatu keharusan untuk memastikan kelangsungan fungsi ekologisnya. 

Melalui pelestarian dan restorasi ekosistem blue carbon, kita dapat mengoptimalkan kontribusi dalam mitigasi perubahan iklim global.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun