Tinggal di desa tidak berarti tidak bisa berkembang. Justru ada banyak peluang usaha yang bisa dimanfaatkan di desa dengan modal yang terjangkau dan prospek yang menjanjikan.Â
Indonesia adalah negara yang memiliki banyak desa yang tersebar di berbagai pulau. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah desa di Indonesia pada tahun 2020 mencapai 74.953 desa.Â
Desa-desa ini memiliki potensi yang besar untuk menjadi tempat usaha yang menghasilkan keuntungan. Namun, tidak semua desa mampu memanfaatkan potensi tersebut dengan optimal.Â
Banyak desa yang masih menghadapi masalah seperti kemiskinan, pengangguran, keterbatasan akses, rendahnya kualitas pendidikan, dan kurangnya dukungan dari pemerintah atau masyarakat.
Banyak orang beranggapan bahwa tinggal di desa berarti tidak memiliki banyak peluang untuk berkembang dan sukses. Padahal, anggapan ini tidak sepenuhnya benar.Â
Di era digital seperti sekarang ini, desa juga memiliki potensi yang besar untuk menjadi tempat usaha yang menghasilkan keuntungan. Bahkan, ada beberapa keuntungan yang bisa didapatkan dari berbisnis di desa
Berikut ini adalah tujuh ide bisnis di desa yang menguntungkan:
1. Toko sembako atau kelontong. Â Â Â Â Â
Usaha ini selalu dibutuhkan oleh masyarakat karena menjual barang-barang kebutuhan sehari-hari seperti beras, gula, telur, minyak goreng, dan lain-lain. Modal awal yang dibutuhkan sekitar 5 jutaan dan bisa dijalankan di rumah sendiri.
2. Jasa pangkas rambut. Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â
Usaha ini juga cukup diminati oleh masyarakat desa yang ingin menjaga penampilannya. Modal yang dibutuhkan hanya ketrampilan memotong rambut dan peralatan seperti gunting, sisir, kursi, dan cermin. Usaha ini bisa dijalankan secara fleksibel di rumah atau di pinggir jalan.
3. Mengembangkan kerajinan lokal. Â
Setiap desa pasti memiliki keunikan dan ciri khas yang bisa dijadikan produk kerajinan. Misalnya, anyaman bambu, batik, tenun, ukiran kayu, dan lain-lain. Usaha ini bisa memanfaatkan bahan-bahan alami yang tersedia di sekitar dan memasarkannya ke luar daerah atau kepada para pengunjung yang datang ke desa.
4. Jualan kue tradisional. Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â
Usaha ini juga bisa memanfaatkan kekayaan kuliner desa yang memiliki cita rasa khas. Misalnya, klepon, lupis, serabi, getuk, dan lain-lain. Modal yang dibutuhkan cukup terjangkau dan bisa dijual di rumah, di pasar, atau di tempat-tempat ramai.
5. Budidaya lele.                      Â
Usaha ini cocok untuk desa yang memiliki sumber air yang melimpah. Lele merupakan ikan yang mudah dibudidayakan dan memiliki permintaan yang tinggi. Modal yang dibutuhkan antara lain kolam, bibit lele, pakan, dan obat-obatan. Usaha ini bisa menghasilkan keuntungan yang cukup besar jika dikelola dengan baik.
6. Beternak ayam kampung. Â Â Â Â Â Â Â Â Â
 Usaha ini juga cocok untuk desa yang memiliki lahan yang luas. Ayam kampung merupakan hewan ternak yang mudah dipelihara dan memiliki nilai jual yang tinggi. Modal yang dibutuhkan antara lain kandang, bibit ayam, pakan, dan obat-obatan. Usaha ini bisa memberikan penghasilan yang stabil dan berkesinambungan.
7. Pertanian sayuran organik. Â Â Â Â Â Â Â Â
Usaha ini memanfaatkan kesadaran masyarakat akan pola hidup sehat yang semakin meningkat. Sayuran organik merupakan produk pertanian yang tidak menggunakan pestisida atau bahan kimia lainnya. Modal yang dibutuhkan antara lain lahan, bibit sayuran, pupuk organik, dan alat bertani. Usaha ini bisa menawarkan produk yang berkualitas dan sehat.
Itulah tujuh ide bisnis di desa yang menguntungkan. Dengan memanfaatkan potensi dan sumber daya yang ada di desa, kita bisa memulai usaha yang bisa berkembang dan memberikan manfaat bagi diri sendiri dan masyarakat sekitar. Semoga bermanfaat!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H