Penulis harus menulis buku yang orisinal, bermutu, dan bermanfaat. Penulis juga harus memilih penerbit yang kredibel dan profesional. Penulis harus menghargai nomor ISBN sebagai nomor identitas yang penting dan berharga bagi buku yang mereka tulis.
5. Pembaca di Indonesia harus lebih kritis dan selektif dalam memilih dan membaca buku-buku dengan ISBN.Â
Pembaca harus membaca buku yang berkualitas dan bermutu. Pembaca juga harus memberikan apresiasi dan dukungan kepada penulis dan penerbit yang menerbitkan buku-buku dengan ISBN. Pembaca harus menyadari bahwa nomor ISBN adalah salah satu indikator yang menunjukkan kualitas dan kelayakan buku yang mereka baca.
Krisis ISBN di Indonesia adalah tantangan yang harus dihadapi oleh dunia penerbitan di negara ini. Krisis ISBN disebabkan oleh penerbitan buku yang masif dan tidak selektif selama pandemi COVID-19.Â
Krisis ISBN berdampak pada kesulitan penerbitan buku yang belum terbit dengan ISBN, gangguan sistem perpustakaan nasional, dan penurunan kredibilitas dan akuntabilitas penerbitan buku di Indonesia.Â
Untuk mengatasi krisis ISBN, diperlukan kerjasama dan komitmen dari Perpusnas, penerbit, penulis, dan pembaca di Indonesia. Semua pihak harus bersama-sama menjaga dan memanfaatkan nomor ISBN sebagai nomor identitas yang penting dan berharga bagi buku yang diterbitkan di Indonesia.