Untuk mengurangi dampak negatif limbah elektronik terhadap biodiversitas, diperlukan tindakan yang serius dari berbagai pihak, baik pemerintah, produsen, konsumen, maupun pengelola limbah.Â
Beberapa solusi dan penanganan yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Menerapkan prinsip 3R (Reduce, Reuse, Recycle).                      Â
Mengurangi produksi dan konsumsi barang elektronik, menggunakan kembali barang elektronik yang masih layak, dan mendaur ulang barang elektronik yang sudah tidak terpakai.Â
Daur ulang limbah elektronik adalah salah satu tindakan yang paling efektif untuk mengurangi dampak negatif limbah elektronik terhadap lingkungan. Daur ulang limbah elektronik dapat mengurangi jumlah limbah elektronik yang dibuang ke tempat pembuangan akhir, serta mengurangi penggunaan sumber daya alam yang terbatas.
2. Meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan limbah elektronik yang ramah lingkungan.
Masyarakat dapat berperan aktif dalam mengumpulkan, menyortir, dan menyerahkan limbah elektronik ke tempat yang tepat, seperti bank sampah, lembaga sosial, atau perusahaan daur ulang.Â
Masyarakat juga dapat memanfaatkan program tukar tambah, pengembalian, atau pengambilan kembali barang elektronik yang disediakan oleh produsen atau penjual.
3. Mendorong penerapan Extended Producer Responsibility (EPR).           Â
Tanggung jawab produsen barang elektronik untuk mengelola limbah elektronik yang dihasilkan dari produknya. EPR dapat berupa desain produk yang ramah lingkungan, penggunaan bahan yang mudah didaur ulang, penyediaan fasilitas daur ulang, atau pembayaran biaya pengelolaan limbah elektronik.