Lingkungan keluarga adalah landasan utama bagi perkembangan anak. Sejak dini, peran orang tua sebagai guru di keluarga sangat penting, karena anak menghabiskan sebagian besar waktunya di lingkungan keluarga.Â
Didikan, nilai-nilai, dan pola pikir awal anak banyak dipengaruhi oleh interaksi dan pengajaran orang tua. Oleh karena itu, peran aktif orang tua dalam mendidik anak di rumah menjadi pondasi kunci untuk memastikan perkembangan optimal mereka.
Dalam memastikan kelancaran Kegiatan Belajar Mengajar (KBM), kerjasama yang efektif antara orang tua dan sekolah menjadi krusial.Â
Meskipun prinsip "Buah tak akan pernah jauh jatuh dari pohonnya" mencerminkan pengaruh kuat orang tua terhadap perkembangan anak, seringkali terjadi hambatan dan ketidakselarasan di antara keduanya.
Orang tua, sebagai pilar utama dalam mendidik anak di rumah, dan sekolah, sebagai lembaga formal pendidikan, saling berkaitan dan membutuhkan kerjasama yang seimbang.Â
Kesepakatan dan pemahaman antara keduanya menjadi kunci keberhasilan dalam membimbing anak menuju perkembangan yang optimal.
Peran orang tua tidak bisa diabaikan, mengingat anak menghabiskan sebagian besar waktunya di lingkungan keluarga. Didikan awal anak, nilai-nilai, dan pola pikir pertama kali diperoleh dari orang tua. Oleh karena itu, orang tua perlu berperan sebagai guru pertama anak, memberikan landasan yang kuat untuk belajar dan berkembang.
Namun, kerjasama ini bukan berarti mengabaikan peran guru di sekolah. Sebaliknya, guru juga memiliki peran penting dalam mengembangkan aspek pendidikan anak.Â
Dalam lingkungan sekolah yang beragam, tantangan untuk menghadapi karakter anak-anak yang berbeda membutuhkan kerjasama antara guru dan orang tua.
Â
"Bergerak Bersama Rayakan Merdeka Belajar" merupakan tema yang diusung pada hari guru nasional 2022. Kolaborasi antara guru dan orang tua dalam membina, mendidik dan membimbing dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah.
Keduanya harus bekerja bersama untuk memastikan bahwa setiap anak mendapatkan bimbingan dan dukungan yang sesuai dengan karakter dan kebutuhannya.
Ketidakpahaman beberapa orang tua mengenai peran mereka dalam pendidikan anak sering menjadi hambatan. Anggapan bahwa sekolah sudah cukup untuk membimbing anak bisa menghambat potensi optimal anak.Â
Kesadaran akan peran orang tua yang terus menerus, tidak hanya di rumah tetapi juga dalam mendukung proses belajar di sekolah, sangat penting.
Dengan demikian, harmoni antara keluarga dan sekolah menjadi kunci keberhasilan Kegiatan Belajar Mengajar. Paham tipe parenting orang tua, ketika diintegrasikan secara seimbang dengan metode pendidikan di sekolah, akan menciptakan lingkungan pendidikan yang holistik dan mendukung perkembangan optimal anak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H