Masalah limbah plastik telah menjadi tantangan serius bagi keberlanjutan lingkungan. Botol plastik, sebagai salah satu kontributor utama limbah plastik, telah menyebabkan dampak negatif yang signifikan terhadap ekosistem kita.
Dalam era di mana keberlanjutan menjadi pusat perhatian, pendekatan inovatif terhadap pengelolaan limbah menjadi semakin penting.Â
Salah satu pendekatan yang menonjol dalam menangani masalah limbah botol plastik adalah mengubahnya menjadi bahan bakar minyak. Proses ini tidak hanya merespons isu limbah plastik, tetapi juga menciptakan peluang untuk memproduksi energi yang lebih berkelanjutan. Dalam artikel ini, kita akan membahas secara rinci bagaimana limbah botol plastik dapat diolah menjadi bahan bakar minyak, membawa dampak positif pada lingkungan dan mendukung transisi menuju energi terbarukan.
1. Pengumpulan dan Pemilahan Limbah.
Pertama-tama, botol plastik digunakan sebagai bahan baku utama. Mereka dikumpulkan dari berbagai sumber, termasuk pengumpulan sampah rumah tangga dan program daur ulang komunitas. Kemudian, dilakukan pemilahan untuk memastikan hanya botol plastik yang sesuai digunakan dalam proses berikutnya.
2. Penghancuran dan Pembersihan.
Botol plastik yang telah terpilah kemudian dihancurkan menjadi serpihan-serpihan kecil. Tahap ini melibatkan proses mekanis dan mungkin juga pencucian untuk menghilangkan kotoran atau sisa-sisa bahan kimia yang masih menempel pada plastik.
3. Proses Pirolisis.