Mohon tunggu...
Jandris Slamat Tambatua
Jandris Slamat Tambatua Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pascasarjana MSDM, Pemerhati Lingkungan, Competency Assessor

"Manusia Kerdil Yang Berusaha Mengapai Bintang"

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

"Inovasi Wayang dari Kulit Jagung"

25 Oktober 2023   03:01 Diperbarui: 25 Oktober 2023   03:04 362
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Inovasi Wayang dari kulit jagung

Seni telah memainkan peran yang sangat penting dalam memelihara dan mewariskan nilai-nilai budaya dan identitas suatu bangsa. Di Indonesia, salah satu seni tradisional yang sangat dihormati dan menjadi ikon budaya adalah Wayang kulit. 

Seni yang menggabungkan cerita epik, musik, dan pertunjukan visual ini telah meramaikan panggung sejak berabad-abad lalu. Namun, dengan perkembangan zaman, inovasi dalam seni Wayang telah menjadi perlu.

Wayang dari kulit jagung kering (Dok. Pribadi)
Wayang dari kulit jagung kering (Dok. Pribadi)

Wayang kulit, seni tradisional Indonesia yang kaya akan nilai budaya, telah menjadi bagian tak terpisahkan dari sejarah dan identitas bangsa ini selama berabad-abad. Namun, seperti banyak tradisi budaya lainnya, Wayang juga perlu beradaptasi dengan zaman yang terus berubah. 

Inovasi 2ayang kulit jagung(Dok. Pribadi)
Inovasi 2ayang kulit jagung(Dok. Pribadi)

Salah satu inovasi menarik dalam seni Wayang adalah penggunaan kulit jagung sebagai medium pembuatan karakter Wayang, menggabungkan warisan budaya dengan keberlanjutan ekologis.

Wayang kulit terbuat dari kulit kerbau (Dok. Pribadi)
Wayang kulit terbuat dari kulit kerbau (Dok. Pribadi)

Tradisionalnya, Wayang kulit dibuat dengan menggunakan kulit kerbau atau sapi yang diukir dengan teliti untuk menciptakan karakter-karakter ikonik seperti Arjuna, Rama, dan Srikandi. Namun, penggunaan kulit hewan ini telah menimbulkan masalah etis dan ekologis, mengingat keberlanjutan lingkungan semakin penting di era modern. Inilah mengapa beberapa seniman Wayang mencoba mencari alternatif yang lebih ramah lingkungan.

Kulit jagung (Dok. Pribadi)
Kulit jagung (Dok. Pribadi)

Kulit jagung, dengan tekstur dan ketahanan yang layak, ternyata menjadi medium yang menarik untuk menggantikan kulit hewan dalam pembuatan Wayang kulit. Proses pembuatan karakter Wayang dari kulit jagung melibatkan pengeringan dan pewarnaan kulit jagung yang diambil dari bonggol atau kulit luar jagung. Setelah itu, seniman Wayang memahat karakter dengan teliti, memberikan detail yang indah dan unik pada setiap karakter.

Wayang dari kulit jagung (Dok. Pribadi)
Wayang dari kulit jagung (Dok. Pribadi)

Inovasi ini tidak hanya mengurangi dampak lingkungan karena tidak melibatkan penggunaan kulit hewan, tetapi juga memberikan tawaran baru dalam hal desain dan keunikan. Karakter-karakter Wayang yang terbuat dari kulit jagung memiliki warna-warna yang cerah dan lebih tahan lama daripada kulit hewan yang biasanya digunakan. Selain itu, kulit jagung juga lebih ringan, memudahkan pertunjukan Wayang dan memungkinkan seniman untuk menciptakan gerakan yang lebih ekspresif.

Kulit jagung kering (Dok. Pribadi)
Kulit jagung kering (Dok. Pribadi)

Penggunaan kulit jagung dalam Wayang juga memberikan kesempatan bagi petani jagung lokal untuk mendapatkan pendapatan tambahan dan mendukung pertanian berkelanjutan. Dengan cara ini, inovasi Wayang kulit jagung memberikan manfaat ganda, tidak hanya untuk seni dan budaya, tetapi juga bagi masyarakat dan lingkungan.

Inovasi pembuatan wayang dari kulit jagung (Dok. Pribadi)
Inovasi pembuatan wayang dari kulit jagung (Dok. Pribadi)

Inovasi ini mencerminkan kemampuan budaya Indonesia untuk beradaptasi dengan perubahan zaman, sambil tetap memelihara warisan budaya yang kaya. Dengan menghidupkan tradisi Wayang dalam era modern melalui penggunaan kulit jagung, Indonesia membuktikan bahwa nilai budaya dapat terus berkembang sambil menjaga kesadaran akan keberlanjutan dan perlindungan lingkungan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun