Mohon tunggu...
Jandris Slamat Tambatua
Jandris Slamat Tambatua Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pascasarjana MSDM, Pemerhati Lingkungan, Competency Assessor

"Manusia Kerdil Yang Berusaha Mengapai Bintang"

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

"Gulali" Jajanan Tempo Dulu

16 Oktober 2023   11:46 Diperbarui: 16 Oktober 2023   12:45 501
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pengolahan gulali (Dok. Pribadi)

Gulali adalah salah satu jajanan klasik yang telah menyenangkan lidah generasi berbeda sepanjang masa. Rasanya yang manis dan bentuknya yang unik membuatnya menjadi favorit di berbagai festival, pasar malam, dan perayaan tradisional. 


Gulali "sugar candy," telah ada sejak zaman kuno. Sejarahnya yang panjang membawa kita ke berbagai budaya dan zaman yang berbeda. 

Sejarah gulali merupakan cerita yang panjang dan beragam, merentang melintasi berbagai budaya dan zaman. Di berbagai negara, gulali memiliki variasi nama dan bentuk yang berbeda, cara pengolahan gulali adalah gula yang dimasak hingga membeku dalam berbagai bentuk dan rasa. Gulali jajanan makanan manis yang telah ada sejak zaman kuno, dan berikut adalah gambaran umum tentang perkembangan sejarah gulali:

1. Zaman Kuno: Gulali bukanlah inovasi baru. Bahkan pada zaman kuno, orang telah menikmati manisan gula yang dibuat dengan berbagai teknik. Di Mesir Kuno, mereka mengenal gula dan permen yang dibuat dari madu. Sementara di India, gula tebu sudah digunakan dalam pembuatan permen sekitar 250 Masehi.

2. Kekaisaran Tiongkok: Di Tiongkok, permen adalah produk yang sangat populer selama berabad-abad. Mereka adalah pengekspor gula pertama dan mengembangkan berbagai bentuk permen gula. Proses pembuatannya yang lebih modern mulai berkembang di sini.

3. Abad Pertengahan Eropa: Gula menjadi semakin berharga di Eropa selama Abad Pertengahan dan hanya tersedia bagi kalangan yang sangat kaya. Selama periode ini, permen gula menjadi semakin populer di kalangan aristokrat.

4. Abad ke-18: Seiring dengan peningkatan produksi gula dan teknologi pembuatan gula yang lebih canggih, permen gula mulai lebih mudah diakses oleh masyarakat umum.

5. Abad ke-19: Inovasi teknologi seperti mesin cetak dan permen mesin cokelat mengubah cara permen dan gulali diproduksi dalam jumlah besar. Pabrik-pabrik permen mulai muncul dan permen menjadi lebih terjangkau.

6. Abad ke-20: Gulali dan permen menjadi jajanan populer di seluruh dunia. Berbagai rasa dan bentuk gulali dikembangkan, dan produsen permen terus berinovasi untuk memenuhi selera konsumen.

7. Masa Kini: Gulali tetap menjadi jajanan yang dicintai oleh banyak orang di seluruh dunia. Pilihan rasa dan presentasi gulali semakin bervariasi, dengan penekanan pada permen alami dan kualitas.

Gulali bentuk kuda, dot dan bunga (Dok. Pribadi)
Gulali bentuk kuda, dot dan bunga (Dok. Pribadi)

Sejarah gulali mencerminkan evolusi produksi gula dan manisan di seluruh dunia. Dari manisan sederhana di zaman kuno hingga gulali yang penuh warna dan rasa saat ini, gulali tetap menjadi jajanan yang menyenangkan dan penuh kenangan bagi banyak orang.

Proses pembuatan gulali dengan melelehkan gula (Dok. Pribadi)
Proses pembuatan gulali dengan melelehkan gula (Dok. Pribadi)

Gulali seringkali terbuat dari gula, sirup, dan pewarna alami. Proses pembuatannya melibatkan melelehkan gula hingga membentuk cairan yang lengket, lalu dipadatkan menjadi berbagai bentuk, seperti batangan, bola, atau spiral. Gulali juga sering diberi aroma dan rasa tambahan, seperti stroberi, jeruk, mint, dan masih banyak lagi.

Beraneka warna dan bentuk jajanan gulali (Dok. Pribadi)
Beraneka warna dan bentuk jajanan gulali (Dok. Pribadi)

Salah satu hal yang membuat gulali begitu istimewa adalah cara penyajiannya. Gulali biasanya dijajakan dalam kertas berwarna-warni yang membentuk kerucut atau digantung di stik kecil. Ini memberikan tampilan yang unik dan memudahkan konsumen untuk menikmatinya tanpa perlu menyentuh gula yang lengket.

Selama festival dan pasar malam, gulali adalah daya tarik utama. Anak-anak dan dewasa sama-sama menikmati rasa manis yang terkandung dalam setiap gigitan gulali. Gulali juga sering digunakan dalam berbagai permainan, seperti "makan gulali dengan tangan terikat" atau "lomba menggigit gulali," yang menambahkan unsur kesenangan ekstra ke pengalaman memakannya.

Jajanan gulali tempo dulu (Dok. Pribadi)
Jajanan gulali tempo dulu (Dok. Pribadi)

Tidak hanya rasanya yang lezat, tetapi gulali juga menciptakan kenangan yang mendalam. Bagi banyak orang, gulali adalah jajanan pertama yang mereka nikmati di pasar malam atau festival saat masih kecil. Makanan ringan ini juga sering dihubungkan dengan momen-momen indah bersama teman dan keluarga, seperti pawai, pesta ulang tahun, atau liburan.

Pengolahan gulali (Dok. Pribadi)
Pengolahan gulali (Dok. Pribadi)

Meskipun mungkin ada banyak perubahan dalam tren makanan dan jajanan selama bertahun-tahun, gulali tetap bertahan sebagai jajanan klasik yang tidak pernah kehilangan pesonanya. Bagi banyak orang, hanya dengan melihat gulali, mereka bisa merasakan nostalgia akan masa kecil yang penuh kebahagiaan.

Jajanan legenda
Jajanan legenda "gulali" sudah langka (Dok. Pribadi)

Jadi, jika kita ingin mengingat kembali kenangan manis masa kecil, jangan ragu untuk mencicipi gulali. Ini adalah jajanan yang tidak hanya memuaskan rasa, tetapi juga membawa kembali ke masa ketika kebahagiaan sederhana bisa ditemukan dalam gigitan gula yang manis. Gulali adalah harta berharga dalam warisan kuliner kita, dan kita bisa terus menikmatinya sebagai bagian dari tradisi jajanan tempo dulu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun