6 Penyebab Utama Penyakit Jantung Usia Muda

"Penyakit jantung, yang seringkali dianggap hanya menyerang generasi yang lebih tua, kini mengancam orang muda dengan tingkat kejadian yang semakin meningkat. Ini adalah pandangan yang perlu kita gali lebih dalam, karena sejumlah faktor dapat meningkatkan risiko penyakit jantung pada usia muda".

Bukan rahasia lagi, kalau penyakit jantung kini juga bisa menyerang segala usia, termasuk orang dewasa muda, remaja, dan bahkan anak-anak.

Pada hari Jumat, 29 September 2023 diperingati sebagai hari jantung Sedunia. "Use Heart, Know Heart" merupakan tema hari jantung sedunia 2023, yang bertujuan meningkatkan kesadaran kita semua buat lakuin pencegahan dan pengendalian penyakit jantung yang dimulai dari diri sendiri, keluarga dan masyarakat.

Sementara itu, tema nasional peringatan hari jantung sedunia 2023 dari Kementerian Kesehatan RI yaitu "Kenali Jantung Sehatmu, Sayangi Jantung".

Baca juga: Peluang Bisnis Jelang Pemilu 2024, Mengapa Tidak?

Mitos bahwa anak muda kebal terhadap serangan jantung perlu dipecahkan. Anak muda juga dapat terkena risiko, terutama jika ada faktor risiko tertentu. 

Menurut Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Kemenkes tahun 2018, orang dewasa muda dan masuk usia produktif terbilang punya persentase kasus cukup tinggi, yakni 0,8% pada orang usia 25--34 tahun dan 1,3% pada orang usia 35--44 tahun.

Artikel ini juga memberikan panduan mengenai tanda-tanda awal penyakit jantung dan langkah-langkah pencegahan yang dapat diambil oleh orang muda untuk menjaga kesehatan jantung mereka. Kesadaran ini diperkuat dengan pesan kampanye "Use Heart, Know Heart," yang mendorong semua individu untuk berperan aktif dalam mencegah penyakit jantung, baik dari aspek pribadi, keluarga, maupun masyarakat secara lebih luas.

Dalam artikel ini, kita akan membahas enam penyebab utama penyakit jantung pada orang dewasa muda: 

1. Merokok: Merokok adalah salah satu penyebab utama penyakit jantung pada semua usia. Nikotin dan zat-zat berbahaya dalam rokok merusak pembuluh darah dan meningkatkan risiko penyumbatan arteri. Orang muda yang merokok harus menyadari bahwa mereka tidak kebal terhadap dampak buruk ini.

Baca juga: 7 Trik Jualan Tanpa Jual Harga

2. Kurang Tidur: Kualitas tidur yang buruk atau kurang tidur secara teratur dapat meningkatkan risiko penyakit jantung. Tidur yang cukup adalah saat tubuh memperbaiki dan memulihkan diri. Kurang tidur dapat memengaruhi tekanan darah, kadar gula darah, dan berat badan, faktor-faktor yang berkontribusi pada penyakit jantung.

Baca juga: Seandainya, Kenangan Itu Bisa Dihapus

3. Tekanan Darah Tinggi: Tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah penyebab utama penyakit jantung. Orang muda harus memantau tekanan darah mereka secara teratur dan mengambil langkah-langkah untuk menjaga tekanan darah dalam kisaran yang sehat.

4. Kolesterol Tinggi: Kolesterol tinggi dapat menyebabkan penumpukan plak dalam arteri, yang dapat menyempitkan aliran darah dan meningkatkan risiko serangan jantung. Mengontrol pola makan dan menghindari makanan tinggi kolesterol penting bagi orang muda.

5. Obesitas: Kelebihan berat badan adalah faktor risiko utama penyakit jantung. Oleh karena itu, menjaga berat badan ideal sangat penting. Kombinasikan diet seimbang dengan olahraga teratur untuk mencapai dan mempertahankan berat badan yang sehat.

6. Gaya Hidup Tidak Sehat: Gaya hidup yang tidak sehat, seperti konsumsi alkohol berlebihan, konsumsi makanan tidak sehat, dan kurangnya aktivitas fisik, dapat meningkatkan risiko penyakit jantung pada usia muda. Menerapkan pola hidup sehat dengan membatasi alkohol, makan makanan sehat, dan berolahraga secara teratur adalah langkah-langkah penting.

Untuk menghindari risiko penyakit jantung pada usia muda, penting untuk meningkatkan kesadaran akan faktor-faktor risiko ini dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang sesuai. 

Segera periksakan diri ke dokter jika mengalami gejala atau memiliki faktor risiko tertentu, dan jangan lupakan pentingnya tidur yang cukup dan bebas dari rokok untuk menjaga kesehatan jantung. 

Ingat, usia muda bukan jaminan kekebalan terhadap penyakit jantung, tetapi tindakan preventif dapat membantu melindungi jantung sepanjang hidup.