Usia, suatu hal yang alami dan tak terhindarkan, kerap menjadi dasar bagi praktik-praktik diskriminatif yang merugikan. Fenomena ini dikenal sebagai ageisme, bentuk diskriminasi yang berakar pada usia seseorang.
Diskriminasi tidak hanya berlangsung pada dasar etnis atau jenis kelamin, tetapi juga pada faktor usia. Ageisme, yaitu praktik diskriminatif berdasarkan usia, telah merasuki berbagai aspek kehidupan sehari-hari, meskipun sering kali tidak terlihat sejelas bentuk-bentuk diskriminasi lainnya. Dampak buruk yang dihasilkan oleh ageisme berdampak luas, baik pada individu maupun masyarakat secara keseluruhan.
Ageisme bukanlah hal yang baru, tetapi saat ini perbincangannya semakin meruncing seiring dengan munculnya permasalahan baru dalam kaitannya dengan perpanjangan usia hidup, tantangan ekonomi, dan peluang-peluang yang berubah.Â
Seringkali, diskriminasi berdasarkan usia dapat ditemukan dalam berbagai aspek kehidupan, mulai dari dunia kerja hingga sektor kesehatan, dan bahkan dalam interaksi sehari-hari.
1. Mengurangi Peluang dan Akses
Salah satu dampak paling terlihat dari ageisme adalah berkurangnya peluang dan akses bagi individu berusia lebih tua. Di dunia kerja, misalnya, pencari kerja yang lebih tua mungkin dianggap kurang mampu untuk belajar teknologi baru atau kurang berenergi dibandingkan dengan rekan-rekan yang lebih muda. Akibatnya, peluang promosi atau pelatihan tambahan bisa menjadi terbatas.
2. Gangguan pada Kesejahteraan Psikologis
Diskriminasi berbasis usia dapat merusak kesejahteraan psikologis individu yang terkena dampaknya. Dengan diabaikan atau dianggap tidak relevan, individu yang lebih tua bisa merasa terisolasi dan merendahkan diri. Ini bisa menyebabkan penurunan harga diri, depresi, dan bahkan isolasi sosial.
3. Kerugian dalam Pemanfaatan Potensi
Ageisme juga menghambat masyarakat dalam memanfaatkan potensi dan pengalaman luas yang dimiliki oleh generasi yang lebih tua. Stereotip yang mengatakan bahwa inovasi hanya datang dari generasi muda bisa merugikan perkembangan yang lebih baik. Pengetahuan dan pengalaman yang diperoleh selama bertahun-tahun dapat memberikan kontribusi berharga dalam berbagai bidang.
4. Merusak Citra Generasi Muda