Mohon tunggu...
Jandris Slamat Tambatua
Jandris Slamat Tambatua Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pascasarjana MSDM, Pemerhati Lingkungan, Competency Assessor

"Manusia Kerdil Yang Berusaha Mengapai Bintang"

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Merdeka Belajar, di 78 Tahun Indonesia Merdeka

10 Agustus 2023   14:00 Diperbarui: 10 Agustus 2023   14:03 659
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Merdeka Belajar adalah semangat untuk membebaskan pembelajaran dari batasan konvensional, memberikan ruang bagi kreativitas dan eksplorasi dalam pendidikan. "Di hati Sang Pengajar" menggambarkan tekad guru atau pendidik untuk menerapkan konsep ini dalam mengajar.

Indonesia merayakan 78 tahun kemerdekaannya dengan semangat yang membara. Di balik perayaan ini, terbentang sebuah landasan yang tak kalah penting: Merdeka Belajar. Konsep ini telah menjelma menjadi pemantik baru dalam pendidikan, mengingatkan kita pada perjuangan bangsa dalam mencari kemerdekaan dan mengajak kita untuk membebaskan potensi pendidikan kita.

Sebagaimana cita-cita para pahlawan yang berjuang merebut kemerdekaan fisik, Merdeka Belajar mengajak kita untuk memerdekakan pikiran, pengetahuan, dan kreativitas. Dalam pendidikan, ini berarti memberi ruang bagi siswa dan pendidik untuk menjelajahi ilmu pengetahuan, budaya, dan nilai-nilai dengan penuh kebebasan. Seperti semangat proklamasi yang menggema, Merdeka Belajar mengingatkan kita bahwa pembelajaran adalah hak setiap individu.

Dengan melibatkan "Sang Pengajar" sebagai agen perubahan, konsep ini membawa pendekatan yang lebih fleksibel, kreatif, dan adaptif. Dengan Merdeka Belajar, kita tidak hanya mengajar siswa untuk menghadapi dunia yang terus berubah, tetapi juga mempersiapkan mereka untuk menjadi pionir perubahan.

Merdeka Belajar: Menggapai Kemerdekaan Intelektual

Merdeka Belajar bukan sekadar slogan modern. Ia adalah respons terhadap panggilan zaman yang menuntut pendidikan lebih fleksibel, relevan, dan adaptif. Konsep ini menawarkan pembebasan dari keterbatasan model pembelajaran tradisional. Peserta didik diberi kebebasan untuk menjalani proses belajar yang lebih berorientasi pada minat dan bakat mereka. Inilah kemerdekaan intelektual yang menjembatani kesenjangan antara pembelajaran formal dan tantangan global.

78 Tahun Indonesia Merdeka: Merdeka Belajar Sebagai Manifestasi

Di usianya yang ke 78, Indonesia merdeka masih terus berjuang untuk meraih kemerdekaan dalam berbagai bidang. Merdeka Belajar mencerminkan semangat ini, mengajak kita untuk berani berpikir, bertanya, dan menjelajahi pengetahuan. Ia adalah manifestasi konkret dari semangat kemerdekaan yang telah dipupuk selama puluhan tahun.

Seperti semangat perjuangan yang mendorong para pahlawan meraih kemerdekaan fisik, Merdeka Belajar mengajarkan bahwa pencapaian kemerdekaan intelektual tidak datang dengan mudah. Ini membutuhkan tekad, dedikasi, dan semangat untuk terus berkembang sebagai individu yang memiliki pengetahuan yang mendalam dan pandangan yang luas.

Peran Guru sebagai Pemimpin Semangat Merdeka Belajar

Namun, Merdeka Belajar tidak akan tercapai tanpa peran krusial dari para pengajar. Guru adalah pendorong utama dalam menjalankan semangat ini. Mereka tidak hanya berfungsi sebagai penyampai informasi, tetapi juga sebagai fasilitator eksplorasi pengetahuan. Dengan memberikan tantangan yang mendorong kreativitas dan pemecahan masalah, guru menjadi arsitek pendidikan yang memupuk jiwa merdeka dalam siswa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun