4. Pengawasan Bimbingan Haji:
Bimbingan haji harus memainkan peran yang sangat penting dalam memastikan keselamatan jemaah. Pengurus bimbingan haji harus dilatih untuk mengenali tanda-tanda kondisi kesehatan yang darurat dan memberikan perawatan pertama jika diperlukan.
5. Edukasi Kesehatan dan Keselamatan:
Sebelum pemberangkatan, jemaah harus mendapatkan edukasi tentang tindakan pencegahan kesehatan dan keselamatan yang harus diikuti selama perjalanan haji. Edukasi ini harus mencakup langkah-langkah untuk menghindari dehidrasi, penanganan panas ekstrim, dan tindakan darurat dalam situasi kritis.
6. Pengawasan Cuaca:
Otoritas harus secara ketat memantau kondisi cuaca selama perjalanan haji. Tindakan pencegahan harus diambil jika ada ancaman cuaca ekstrem yang dapat membahayakan jemaah.
7. Koordinasi dengan Otoritas Saudi Arabia:
Kerjasama yang baik antara otoritas Indonesia dan Saudi Arabia harus dijaga untuk memastikan kesehatan dan keselamatan jemaah. Informasi kesehatan penting harus dibagikan secara real-time agar tindakan cepat dapat diambil jika terjadi keadaan darurat.
8. Evaluasi dan Peningkatan Berkelanjutan:
Setelah pemberangkatan, evaluasi menyeluruh tentang keselamatan dan kesehatan selama perjalanan harus dilakukan. Temuan evaluasi ini harus dijadikan dasar untuk perbaikan dan peningkatan prosedur untuk tahun-tahun berikutnya.
Dengan mengimplementasikan prosedur kesehatan dan keselamatan yang ketat dan memastikan koordinasi yang efektif antara berbagai pihak terkait, diharapkan perjalanan haji 2023 dapat berjalan dengan aman dan membawa berkah bagi semua jemaah.