Air suci tersebut kemudian digunakan untuk menyiramkan seluruh tubuh, dimulai dari kepala hingga ujung kaki. Sambil menyiramkan air suci, pemimpin upacara akan mengucapkan mantra-mantra yang memiliki makna filosofis dan spiritual.
Siraman adat Sunda memiliki beberapa makna dan nilai yang mendalam. Pertama, siraman adat ini merupakan bentuk penghormatan dan rasa syukur kepada leluhur serta alam semesta.Â
Selain itu, siraman adat juga melambangkan proses pemurnian dan pembersihan jiwa dari segala dosa dan keburukan. Melalui siraman adat, seseorang diharapkan dapat memulai fase baru dalam kehidupannya dengan pikiran yang jernih dan hati yang suci.
Tak hanya memiliki nilai spiritual, siraman adat Sunda juga memiliki peran sosial yang kuat. Upacara ini memperkuat ikatan antara individu dan komunitasnya, karena melibatkan peran tetua adat dan partisipasi dari anggota keluarga atau masyarakat terdekat.Â
Siraman adat juga menjadi momen yang membawa kegembiraan dan kebersamaan dalam sebuah perayaan.
Sayangnya, siraman adat Sunda mulai terancam kepunahan akibat perubahan pola hidup dan pengaruh budaya asing. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk menghargai, melestarikan, dan mempelajari warisan budaya ini.Â
Siraman adat Sunda bukan hanya sekadar upacara, tetapi juga simbol dari kearifan lokal dan kekayaan tradisi yang perlu diwariskan kepada generasi mendatang.