Pemerintah, bersama dengan lembaga kesehatan, perlu meningkatkan upaya pengendalian dan pencegahan rabies. Beberapa langkah yang dapat diambil antara lain:
1. Penguatan Kampanye Sosialisasi: Perlu dilakukan kampanye sosialisasi yang lebih intensif dan menyeluruh tentang rabies, termasuk tindakan pencegahan, gejala penyakit dan pentingnya vaksinasi.
2. Peningkatan Akses Terhadap Vaksinasi Rabies:Â Pemerintah harus memastikan ketersediaan vaksinasi rabies yang cukup di seluruh fasilitas kesehatan dan mempermudah akses masyarakat untuk mendapatkan vaksinasi tersebut.
3. Penyuluhan kepada Peternak dan Pemilik Hewan Peliharaan: Upaya sosialisasi harus melibatkan peternak dan pemilik hewan peliharaan, termasuk kucing dan anjing, untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya vaksinasi rabies pada hewan peliharaan mereka.
4. Peningkatan Pengawasan Terhadap Hewan Liar: Pengendalian populasi hewan liar, seperti anjing liar dan kucing liar, perlu ditingkatkan untuk mengurangi risiko penularan rabies dari hewan-hewan tersebut.
Pengalaman dalam Menangani Gigitan Hewan Terinfeksi Rabies:
Ketika menghadapi gigitan hewan yang diduga terinfeksi rabies, langkah-langkah berikut dapat membantu dalam penanganan yang cepat:
1. Mencuci Luka dengan Air Mengalir dan Sabun: Setelah tergigit, segera bersihkan luka dengan air mengalir dan sabun selama 15 menit. Ini dapat membantu mengurangi risiko infeksi.
2. Mencari Perawatan Medis Segera: Setelah membersihkan luka, segera cari perawatan medis. Dokter akan mengevaluasi tingkat risiko dan memberikan perawatan yang tepat, termasuk vaksinasi rabies dan perawatan luka yang diperlukan.
3. Mengidentifikasi Hewan yang Mengigit: Jika memungkinkan, penting untuk mengidentifikasi hewan yang mengigit untuk memudahkan penilaian risiko dan langkah-langkah selanjutnya dalam penanganan kasus rabies.
Peningkatan kasus rabies di Indonesia pada periode Januari hingga Juni 2023 menunjukkan perlunya upaya yang lebih besar dalam penanganan dan pencegahan penyakit ini.Â