Mohon tunggu...
Jandris Slamat Tambatua
Jandris Slamat Tambatua Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pascasarjana MSDM, Pemerhati Lingkungan, Competency Assessor

"Manusia Kerdil Yang Berusaha Mengapai Bintang"

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Melukis Angan

27 Juni 2023   16:10 Diperbarui: 27 Juni 2023   18:30 247
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Melukis angan di balik awan (Dok. Pribadi)

                    

                            Melukis Angan

                   Karya: Jandris Soegiarto

Anganku melukis di atas langit biru
Seperti burung-burung yang berlarian bebas
Warna-warna cerah terbang mengejar mimpi
Mengukir harapan di setiap goresan sapuan kuas

Lukisan anganku tak terikat oleh batas
Menghias alam semesta dengan keindahan yang tiada tara
Menyapa bintang-bintang, memeluk bulan purnama
Mengalir dalam aliran imajinasi yang tak terduga

Dalam kuasai, ada dunia yang baru tercipta,
Bertabur bunga berwarna-warni
Gurun pasir berubah menjadi taman yang subur
Sungai-sungai mengalirkan kehidupan  indah di sini.

Dalam setiap sentuhan, ada cerita yang terlukis
Tentang perjalanan jiwa yang penuh dengan impian
Menghadirkan keajaiban, menceritakan kisah cinta
Melalui warna-warna yang menggetarkan hati kian mendalam.

Melukis angan adalah melihat dunia dari dalam
Mengungkapkan perasaan yang tak bisa diucapkan kata
Menggambarkan kebebasan, ketenangan, dan keindahan
Menyelam seperti dalam samudra tak terbatas.

Kuasai pikiran alam, raihlah mimpi-mimpi
Goresan hati, jelajahi setiap sudut angan
Biarkan lukisan anganmu menjadi pengingat
Bahwa tak ada yang tak mungkin jika kau berani bermimpi

Lukislah anganmu dengan penuh semangat

Jadikan kuasmu sebagai alat menyampaikan impian
Menghidupkan dunia yang ada di dalam hatimu
Dan biarkan angan-anganmu mewarnai kehidupan yang kau jalani.

    Cendrawasih, 27 Juni 2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun