Mohon tunggu...
Jandris Slamat Tambatua
Jandris Slamat Tambatua Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pascasarjana MSDM, Pemerhati Lingkungan, Competency Assessor

"Manusia Kerdil Yang Berusaha Mengapai Bintang"

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Jangan Bermain Api, Dampak Negatif Sampah terhadap Lingkungan

24 Juni 2023   11:46 Diperbarui: 24 Juni 2023   11:53 443
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Membakar sampah daun-daun kering di pekarangan rumah (Dok. Pribadi).


Pemerintah telah menerapkan aturan yang melarang pembakaran sampah sembarangan. Aturan mengenai larangan membakar sampah sembarangan tertuang di dalam UU Nomor 18 Tahun 2008 tentang pengelolaan sampah.

Pasal 29 Ayat 1 huruf g menyebutkan, setiap orang dilarang membakar sampah yang tidak sesuai dengan persyaratan teknis pengelolaan sampah. 

Sampah yang diatur dalam UU No 18 tahun 2008  terdiri atas: sampah yang mengandung B3 dan limbah B3, sampah yang timbul akibat bencana, sampah puing bongkaran bangunan, sampah yang secara teknologi belum dapat diolah.

Tujuan dari aturan mengenai pengelolaan sampah adalah untuk melindungi kesehatan masyarakat, menjaga kebersihan lingkungan dan mengurangi polusi udara. Pemerintah daerah bekerja sama dengan dinas lingkungan hidup dan petugas kebersihan untuk memberlakukan dan menegakkan aturan ini.

Bagi mereka yang melanggar aturan pembakaran sampah, sanksi yang dikenakan dapat bervariasi tergantung pada kebijakan pemerintah setempat. 

Beberapa sanksi yang mungkin diterapkan antara lain denda moneter, teguran lisan atau tertulis, atau bahkan penuntutan hukum dalam kasus pelanggaran berulang atau yang menyebabkan dampak serius bagi kesehatan dan lingkungan.

Namun, terdapat faktor-faktor yang mungkin mempengaruhi perilaku pembakaran sampah sembarangan di daerahku. 

Salah satunya adalah kurangnya pengangkutan sampah yang teratur oleh petugas kebersihan. Jika sampah tidak diangkut dengan tepat waktu, beberapa orang mungkin merasa terpaksa untuk membakar sampah agar tidak menumpuk di sekitar rumah mereka. 

Hal ini menunjukkan betapa pentingnya kerjasama antara pemerintah dan masyarakat dalam memastikan sistem pengangkutan sampah yang efisien dan teratur.

Perilaku membakar sampah sembarangan telah menyebabkan berbagai kerugian bagi masyarakat di daerahku. 

Dampak kesehatan seperti gangguan pernapasan, iritasi mata dan alergi sering dialami oleh mereka yang terpapar asap pembakaran sampah. Selain itu, polusi udara yang dihasilkan dapat mempengaruhi kualitas udara secara keseluruhan dan merusak lingkungan, termasuk tanaman, hewan dan ekosistem di sekitarnya.

Sebagai alternatif yang lebih baik dalam pengelolaan sampah, pendekatan yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan harus diterapkan. Beberapa langkah yang dapat diambil antara lain:

1. Pertemuan langsung: Ajak tetangga tersebut untuk berbicara secara pribadi. Sampaikan kepadanya bahwa Anda merasa terganggu dengan asap dan bau yang dihasilkan dari pembakaran sampah. Berikan penjelasan mengenai dampak negatifnya terhadap kesehatan dan lingkungan, serta tawarkan solusi yang lebih ramah lingkungan.

2. Mengadakan pertemuan komunitas: Jika masalah ini memengaruhi beberapa tetangga, pertimbangkan untuk mengadakan pertemuan komunitas yang melibatkan semua pihak yang terkena dampak. Diskusikan bersama masalah ini, sampaikan kekhawatiran bersama dan cari solusi yang dapat diterima oleh semua pihak.

3. Menyediakan informasi: Bagikan informasi yang relevan tentang dampak negatif dari pembakaran sampah sembarangan kepada tetangga Anda. Berikan brosur, pamflet atau artikel yang menjelaskan mengapa penting untuk menghentikan praktik ini dan memberikan alternatif yang lebih baik.

4. Pengurangan sampah: Melakukan pengurangan sampah di sumber dengan mempraktikkan pola hidup berkelanjutan, seperti penggunaan kembali, menghindari produk sekali pakai dan membeli produk dengan kemasan minimal.

5. Pemilahan dan daur ulang: Masyarakat perlu secara aktif memilah sampah menjadi kategori yang sesuai, seperti organik, plastik, kertas, logam dan kaca. Mendorong program daur ulang yang efektif dan partisipasi aktif dalam kegiatan daur ulang juga sangat penting.

6. Kompos: Sampah organik seperti sisa makanan dan daun kering dapat diolah menjadi kompos yang dapat digunakan sebagai pupuk alami untuk keperluan pertanian dan taman.

7. Sistem pengelolaan sampah yang efisien: Pemerintah daerah perlu meningkatkan infrastruktur dan pelayanan pengangkutan

8. Melibatkan pihak berwenang: Jika upaya komunikasi langsung tidak membuahkan hasil, warga yang keberatan apabila melihat seseorang yang membakar sampah sembarangan bisa melaporkan hal itu ke kelurahan, dinas atau Satpol PP setempat.

Kita dapat mendorong kreativitas dan inovasi yang berkelanjutan dengan berfokus pada kebutuhan masyarakat dan pelestarian lingkungan. 

Melalui proyek-proyek seperti pengembangan produk ramah lingkungan, kerajinan tangan yang mencerminkan keragaman budaya, atau kampanye sosial untuk mengatasi masalah sosial, kita dapat membangun kesadaran dan kontribusi nyata terhadap keberlanjutan dan keberagaman.

Pemanfaatan sampah rumah tangga merupakan salah satu bentuk upaya dalam pengolahan limbah dan praktik daur ulang. 

Proses ini melibatkan transformasi limbah rumah tangga yang tidak terpakai menjadi produk yang berguna, sehingga dapat mengurangi dampak negatif sampah terhadap lingkungan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun