Dalam dunia perhotelan berbicara mengenai pelayanan bahwa "Tamu adalah raja". Sebuah motto yang sering kita dengar, dengan memberikan pelayanan sebaik mungkin agar tamu nyaman, senang dan menikmati pelayanan yang di berikan. Membuat mereka pulang dengan senyum lebar adalah kepuasan kami.
Setibanya di lobby hotel, dari kejauhan tampak seorang resepsionis dengan kebaya hijau perpaduan selendang batik membungkukkan badan.
"Selamat pagi Bapak, ada yang bisa kami bantu?"Â
Kami di sambut dengan ramah dan tidak ketinggalan senyum manisnya. Seakan yang datang itu seperti seorang raja. Satu persatu semua staf hotel pun tidak ketinggalan dengan sapaan yang penuh hormat.Â
"Selamat datang Bapak"Â
"Mau check in ya?"
"Kami bantu scan barang disini ya"
"Saya bantu check in Bapak"
Pilihan katanya itu enak di telinga, merasa seperti orang spesial hari itu.
"Mba saya bisa tunggu proses check in nya sambil duduk?"Â
"Silahkan Bapak" (1 menit kemudian),Â
"Mohon maaf Bapak, bantu kami mengisi daftar konfirmasi"Â
Ya ampun... mungkin kalau di kota lain sudah dipanggil dari belakang meja FO nya.
"Bapak Andre..." sapanya.Â
Tapi disini dibawakan formnya untuk di tanda tangan, karena karena sedang kurang enak badan.
"Maaf mba, saya tanda tangan disini saja ya?"Â
"Baik Bapak, silahkan"
"Saya bawakan teh panas ya Bapak?"Â
Form sudah di tanda tangan, setelah itu dibawakan teh panas.Â
Senang sekali rasanya, lagi mual keringat dingin, terus dikasih teh panas.Â
Wellcome drink ada, tapi lemon tea.Â
"Makasi ya mba..."Â
"Dengan senang hati Ibu" senyumnya selalu terlihat manis.
Setelah kunci kamar ready, diantar lagi ke tempat duduk, didoakan, disemangati. Memang selalu begini pelayanan hotel-hotel di Bandung. Satu kelemahannya, pulang dari paket meeting disini biasanya naik berat badan. Paket meetingnya biasanya penuh dengan makanan enak, snacknya, bakso, batagor dan siomay...
Sebagai tamu hotel, saya berharap resepsionis dapat memberikan pelayanan yang ramah, cepat, dan efisien. Terutama dalam proses check-in, saya berharap petugas dapat mengurus semua administrasi dengan cepat sehingga saya dapat segera masuk ke kamar. Selain itu, saya juga mengharapkan resepsionis dapat memberikan informasi yang jelas dan akurat tentang fasilitas hotel dan lingkungan sekitar.
Sebagai batu loncatan untuk meningkatkan kualitas pelayanan hotel, penting bagi kita untuk memahami kekurangan apa saja yang sering terjadi dalam proses check in dan bagaimana dapat diperbaiki.Â
Beberapa masalah yang sering terjadi adalah antrian panjang di lobby hotel, lambatnya proses check in, sedikitnya petugas yang tersedia selama jam sibuk, ketersediaan kamar yang belum siap untuk dijual dan masih banyak lagi.
Untuk mengatasi hal ini, pihak hotel dapat mengambil langkah-langkah seperti meningkatkan jumlah petugas resepsionis saat jam sibuk, mempercepat proses check in dengan cara menggunakan teknologi seperti self check in atau aplikasi mobile, memastikan ketersediaan kamar yang sudah siap sebelum tamu tiba dan memberikan pelatihan dan penghargaan kepada staf hotel yang berjasa dalam memberikan pelayanan yang baik.
Dengan memperbaiki kekurangan yang ada, hotel dapat memperbaiki pengalaman tamu dan meningkatkan kepuasan tamu secara keseluruhan.Â
Hal ini akan membawa manfaat jangka panjang bagi hotel dalam hal meningkatkan reputasi dan meningkatkan jumlah tamu yang kembali atau merekomendasikan hotel kepada orang lain.
#check-in #hotel #hospitality #hotelierwriters #celestinepatterson
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H