"Menitip Sebait Puisi"
Mungkin mengenal mu hanya sampai hari ini.Â
Walau hampa yang ku rasa.
Justru membuat prasangka menjadi lumuran dosa.
Baca juga: "Halimun di Atas Nirwana"
Merenung diri dalam keheningan malam.
Telah Ku habiskan seluruh musim.
Mentari senja dan dinginnya hujan di sore itu.
Masih saja samar ku raba.
Baca juga: Kupanggil Ia Air
Emosi yang membendung asa di banding raga.
Baca juga: Teringat Ayah...
Prasangka ku begitu liar.
Ku lihat hujan jatuh berderai di mata mu.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!