Rokok konvensional bisa menghabiskan 800 ribu rupiah lebih dalam satu bulannya, sementara rokok elektrik POD hanya 100 ribu rupiah perbulan. POD setiap minggu itu ganti catride bahkan tidak sampai seminggu, sedangkan MOD, hanya beli liquid saja setiap bulan (coil, kapas tahan selama satu bulan dan tidak gosong, kalau kapas itu sekali beli stoknya banyak jadi ya bisa sebulan lebih itu kapas tidak habis).
Bahaya mana rokok elektrik atau rokok konvensional?
Kedua produk ini sama-sama memiliki resikonya sendiri. Beberapa orang menyebutkan bahwa rokok elektrik jauh lebih bergaya dan lebih aman dibanding rokok tembakau. Namun, hingga kini pro dan kontra masih saja diperdebatkan bahaya rokok elektrik bagi tubuh.
Berikut ini adalah beberapa bahaya dari rokok elektrik yang perlu diketahui oleh masyarakat, diantaranya adalah:
1. Kandungan nikotin dalam rokok akan menimbulkan efek candu dan memicu depresi, napas pendek, kanker paru, kerusakan paru permanen, hingga kematian
2. Kandungan glikol pada rokok elektrik akan mengiritasi paru-paru dan mata, serta menimbulkan gangguan saluran pernafasan seperti asma, sesak nafas, hingga obstruksi jalan napas.
3. Diasetil atau penambah rasa pada rokok elektrik akan menyebabkan penyakit paru obstruktif kronis selain itu zat ini lebih berbahaya jika dipanaskan dan dihirup. Menghirupnya dalam waktu lama menyebabkan penyakit paru (Bronchiolitis Obliterans), memicu terjadinya kanker.
Informasi bahaya penggunaan rokok elektrik diharapkan dapat memberikan kesadaran bagi masyarakat yang ingin berpindah dari rokok konvensional ke rokok elektrik karena Misinformation yang mengatakan bahwa rokok elektrik lebih sehat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H