
Faktor-faktor Pelaksanaan Teaching Factory di SMK belum bisa dikatakan berhasil dalam melaksanakan pembelajaran, hal ini dikarenakan berbagai hal yang menghambat seperti:
1. Sumber Daya Manusia belum profesional. atau pelaksana kegiatan Teaching Factory kurang karena disamping waktu pelaksanaan setelah KBM sehingga para peserta didik, pendidik atau tenaga kependidikan sudah lelah dan juga bersamaan dengan kegiatan lain baik ekstrakurikuler maupun kegiatan di rumah yang lain.
2. Lahan bangunan sekolah yang kurang luas karena lokasi di tengah kota sehingga tidak memungkinkan adanya pelebaran lahan, bahkan untuk ruang kelas pun terkadang rebutan dan tidak tetap.
3. Ketidakpercayaan konsumen kepada tim pelaksana karena sebagian besar pelaksana praktik adalah peserta didik yang ingin belajar dan tidak adanya tim Assesor.
4. Tidak ada rencana produksi karena hanya bergantung pada pesanan dari konsumen, sehingga jika tidak ada pesanan maka tidak ada yang dikerjakan/diproduksi.
5. Ketergantungan produksi pada jumlah pesanan dari konsumen menyebabkan tim pengelola menjadi malas-malasan dan kurang berinovasi dalam menciptakan produk yang lain.
Perlu adanya sosialisai kembali tentang "Penerapan Teaching Factory" di Sekolah Menengah Kejuruan dari Pemerintah atau Dinas Pendidikan dan harus ada perencanaan dalam menerapkan Teaching Factory, serta sebaiknya mulai dengan menumbuhkan kultur budaya kerja pada sumber daya manusia berupa kedisplinan, ketelitian dan kreatifitas.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI