Perundungan merupakan perilaku agresif yang disengaja, menyakitkan dan dilakukan berulang-ulang. Sementara berantem tidak dilakukan berulang-ulang, sedangkan main kasar kadang-kadang berulang.
Anak-anak yang mendapatkan perlakuan perundungan biasanya tidak mendapat dukungan dari siapa-siapa dan membuat mereka harus bertahan hidup sendirian.Â
Orangtua dan keluarga terdekat harusnya perlu mendapatkan edukasi soal masalah perundungan.
Sebagian besar orangtua tidak paham perasaan anaknya sendiri atau bahkan menganggap perilaku perundungan itu hanya candaan yang dilakukan teman-temannya.
Perundungan disekolah saat ini sudah menjadi hal yang biasa dilakukan karena tidak hanya kekerasan pada fisik dilakukan tetapi juga verbal, rasional hingga lewat media elektronik dampak yang ditimbulkan pun bermacam-macam dan bisa jadi menyerang mental para korbannya.
Dari korban perundungan yang penulis wawancarai, sebut saja A.Â
"Dulu saya korban dari perundungan". Saya tidak mau bersekolah karena setiap hari saya diperlakukan tidak baik oleh lingkungan disekolah. Waktu itu saya masih duduk dikelas 7 SMP.Â
Saya tidak berani melawan dan tidak berani melapor ke guru atau wali kelas dan saya tidak berani memberitahu orangtua.
Hingga akhirnya saya memutuskan berhenti sekolah, karena setiap hari saya dipukuli, ditendang dan dan dilakukan seperti hewan dan tidak ada yang mau membela saya setidaknya dalam satu hari saja.Â
Sekarang di tahun 2023, setelah 18 tahun berlalu saya masih ingat apa yang mereka lakukan.Â
Saya masih ingat wajah-wajah jahat mereka dan apakah saya dendam?Â